Pengungsi Rohingya di UPTD Sosial Aceh mulai terjangkit penyakit
18 Februari 2023 19:42 WIB
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh mengambil sampel swab antigen COVID-19 terhadap pengungsi etnis Rohingya di penampungan sementara UPTD Dinas Sosial Aceh Rumoh Seujahtera Beujroh Meukaya Ladong, Aceh Besar, Aceh, Jumat (17/2/2023). ANTARA/Khalis Surry
Banda Aceh (ANTARA) - Sejumlah imigran Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar Kamis (16/2) mulai diserang berbagai penyakit seperti demam, flu dan batuk, di penampungan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) setempat.
"Ditemukan beberapa imigran Rohingya terjangkit penyakit demam, flu serta batuk, mengalami nyeri tulang dan diare," kata Kapolsek Krueng Raya Ipda Rolly Yuiza Away, di Aceh Besar, Sabtu.
Ia mengatakan para imigrasi diketahui terserang penyakit tersebut, berdasarkan hasil pengecekan kesehatan, serta swab antigen yang dilakukan Tim Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banda Aceh di tempat penampungan sementara UPT Dinas Sosial Aceh Besar di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.
Saat ini, kata Rolly, para imigran Rohingya tersebut langsung diberikan penanganan medis agar kesehatan mereka kembali membaik.
"Perlu dijelaskan, beberapa imigran yang sakit, saat ini ditangani tim di tempat penampungan sementara itu," ujarnya.
Ia menyebutkan imigran yang baru terdampar tersebut sebanyak 69 orang terdiri dari 30 orang laki-laki dewasa, 22 orang perempuan dewasa, enam orang anak serta sebelas orang balita. Mereka telah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus swab antigen.
Rolly menyampaikan pengecekan kesehatan tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan mereka, dan berdasarkan hasil swab antigen, para imigran Rohingya ini dinyatakan terbebas dari COVID-19.
"Selain kesehatan, kami juga telah mengambil sidik jari mereka guna melengkapi identitas serta data para imigran Rohingya tersebut," kata Rolly.
"Ditemukan beberapa imigran Rohingya terjangkit penyakit demam, flu serta batuk, mengalami nyeri tulang dan diare," kata Kapolsek Krueng Raya Ipda Rolly Yuiza Away, di Aceh Besar, Sabtu.
Ia mengatakan para imigrasi diketahui terserang penyakit tersebut, berdasarkan hasil pengecekan kesehatan, serta swab antigen yang dilakukan Tim Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banda Aceh di tempat penampungan sementara UPT Dinas Sosial Aceh Besar di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.
Saat ini, kata Rolly, para imigran Rohingya tersebut langsung diberikan penanganan medis agar kesehatan mereka kembali membaik.
"Perlu dijelaskan, beberapa imigran yang sakit, saat ini ditangani tim di tempat penampungan sementara itu," ujarnya.
Ia menyebutkan imigran yang baru terdampar tersebut sebanyak 69 orang terdiri dari 30 orang laki-laki dewasa, 22 orang perempuan dewasa, enam orang anak serta sebelas orang balita. Mereka telah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus swab antigen.
Rolly menyampaikan pengecekan kesehatan tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan mereka, dan berdasarkan hasil swab antigen, para imigran Rohingya ini dinyatakan terbebas dari COVID-19.
"Selain kesehatan, kami juga telah mengambil sidik jari mereka guna melengkapi identitas serta data para imigran Rohingya tersebut," kata Rolly.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: