Berlin (ANTARA) - BERLIN, 17 Februari (Xinhua) -- Aksi mogok tawar-menawar kolektif oleh karyawan sektor publik serta staf darat dan pusat kendali penerbangan di tujuh bandara Jerman telah menyebabkan lalu lintas udara di negara itu berhenti total pada Jumat (17/2).

Sekitar 2.340 penerbangan dibatalkan, berdampak pada hampir 300.000 penumpang, menurut Asosiasi Bandara Jerman (ADV). Asosiasi tersebut mendesak bahwa "solusi harus dicapai di meja perundingan dan bukan membebani para penumpang."

Maskapai unggulan Jerman Lufthansa terpaksa membatalkan lebih dari 1.300 penerbangan. Tidak ada satu pun keberangkatan dari Frankfurt dan Munich pada Jumat tersebut.

"Masih ada kekurangan tenaga kerja yang membahayakan di antara pekerja penanganan darat. Para pelancong jelas merasakannya pada musim panas lalu," ujar Christine Behle, wakil ketua serikat pekerja Verdi, pada Rabu (15/2) ketika mengumumkan aksi mogok tersebut.

"Untuk mengubah situasi ini, mereka harus diberi kenaikan upah yang menarik."

Kekurangan staf yang disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja selama pandemi dan berbagai aksi mogok memengaruhi seluruh industri penerbangan Eropa pada musim panas lalu, sehingga menyebabkan kekacauan perjalanan internasional dengan ribuan pembatalan penerbangan. Di banyak bandara, panjang antrean mencapai 1 kilometer atau lebih.
Saat lalu lintas udara pulih dari pandemi, Organisasi Eropa untuk Keselamatan Navigasi Udara (Eurocontrol) memperingatkan bahwa musim panas ini bisa lebih buruk lagi. "Tahun 2023 akan memunculkan tantangan terbesar terkait penanganan masalah kapasitas dan pengurangan penundaan yang telah dihadapi jaringan tersebut dalam lebih dari satu dasawarsa terakhir," kata Direktur Jenderal Eurocontrol Eamonn Brennan


Pekan ini bukanlah pekan yang baik bagi para pelancong udara Jerman. Pada Rabu, gangguan sistem teknologi informasi di seluruh maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, yang dipicu oleh kerusakan kabel serat optik akibat pekerjaan konstruksi jalan, telah menyebabkan banyak pembatalan penerbangan.