Jakarta (ANTARA) - Anggota DPD RI Prof Dr H Dailami Firdaus mengukuhkan DPP Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) periode 2022-2025 yang dipimpin Ketua Umum Ismail Luthan, di Jakarta, Jumat.

"PJMI harus menjadi wadah bagi jurnalis berkarya untuk memajukan peradaban Islam, mendorong pemberdayaan umat dan memperkuat NKRI," kata Dewan Penasehat PJMI itu usai pengukuhan di Hotel Balairung Jakarta.

Menurut Bang Dai, sapaan Dailami Firdaus, karya jurnalistik dari anggota PJMI diharapkan bisa mencerahkan, membuka wawasan dan ikut memberikan solusi atas berbagai persoalan bangsa.

Ketua Umum H Ismail Lutan menjelaskan, pengurus inti DPP telah terbentuk sejak Agustus 2022 dan sudah melakukan aksi-aksi nyata untuk meningkatkan kualitas SDM jurnalis dan ikut membantu berbagai program pemerintah dan memberikan solusi dari sejumlah persoalan umat Islam.

Baca juga: Pakar: Jurnalis Muslim diminta terapkan jurnalisme profetik

Baca juga: Ramadhan jadi momentum edukasi bagi jurnalis muslim di Amerika


"Kita sudah roadshow ke berbagai pihak dan mendapat banyak tawaran program untuk meningkatkan SDM Jurnalis, program kelestarian lingkungan dan pemberdayaan umat," katanya.

Ia menjelaskan, tujuh jurnalis PJMI telah mendapat beasiswa S2 dari Universitas Paramadina, dan akan mendapat beasiswa serupa dari Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta. "Dalam waktu dekat juga akan menggelar Workshop Wartawan Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Kedubes Amerika Serikat," katanya.

Program pemberdayaan umat yang dirancang antara lain program satu juta masjid, satu juta jurnalis dengan sasaran tahap pertama antara lain di Mesjid Umat bin Khatab Jatinegara, Mesjid Darul Ijtihad Bekasi, dan Mesjid di Kompleks Pertamina Simpruk Jakarta.

Sementara Ketua PP Pemuda Remaja Mesjid (Prima) Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Ahmad Arafat Aminullah yang hadir pada acara itu menyambut baik program mencetak jurnalis dari pengurus masjid khususnya pemuda masjid agar mereka mampu memanfaatkan media digital untuk kemajuan peradaban Islam dan memperkuat ukhuwah Islamiah.

"Salah satu yang harus disuarakan media Islam termasuk jurnalis di PJMI adalah pendorong pemberitaan soal penindasan minoritas Muslim di negara yang mayoritas non Muslim seperti Muslim Uighur di China," katanya.

Ia meminta jurnalis PJMI untuk membela Muslim yang mengalami penindasan dan mendorong dukungan bagi aksi-aksi nyata untuk menolong sesama Muslim yang tertindas.

Usai pengukuhan digelar diskusi soal peran remaja masjid untuk peradaban Islam oleh Ketua PP Prima DMI, menumbuhkan gerakan wakaf oleh CEO Badan Wakaf Al-Quran Ustad Heru Binawan dan up date bantuan bagi gempa Turki oleh Dompet Dhuafa dan MER-C.*

Baca juga: Muslim Indonesia buktikan cinta ketertiban, kedamaian, NKRI

Baca juga: Muslim Inggris bantu MI5 buru militan ISIS