Kuala Lumpur (ANTARA) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur membuka kembali rekrutmen untuk mengisi posisi 317 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) guna memenuhi kebutuhan 791 petugas untuk wilayah kerjanya.

“Pantarlih yang kita butuhkan 791. Sekarang baru merekrut sebanyak 474, masih kurang 317 orang lagi, dan kita buka kembali gelombang kedua untuk perekrutan Pantarlih,” kata anggota PPLN Kuala Lumpur Divisi Perencanaan dan SDM Aprijon di Kuala Lumpur, Jumat.

Dia mengatakan gelombang kedua rekrutmen Pantarlih sudah dibuka sejak Kamis (16/2) hingga Minggu (19/2).

Berdasarkan tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), saat ini PPLN Kuala Lumpur sedang membentuk Pantarlih untuk wilayah Kuala Lumpur, Kelantan, Terengganu, Perak dan Selangor.

Mengingat begitu besarnya cakupan PPLN Kuala Lumpur, Aprijon membutuhkan Pantarlih lebih banyak lagi untuk membantu pencocokan dan penelitian (coklit) Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diperoleh dari KPU untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Dubes RI lantik tujuh anggota PPLN Kuala Lumpur untuk Pemilu 2024

“Data yang kita dapat dari KPU, DP4 itu kita lakukan coklit betul enggak data itu sama dengan pemilih yang ada di wilayah Kuala Lumpur. Nanti Pantarlih yang akan membantu kita untuk coklit, memastikan bahwa warga Indonesia yang ada di Kuala Lumpur dan di wilayah cakupan PPLN itu betul-betul ada,” kata Aprijon.

Sesuai jadwal kerja Pantarlih yang ditetapkan selama dua bulan, seharusnya mereka yang sudah terpilih mulai bekerja sejak dilantik pada Minggu (12/2).

Namun, karena bimbingan teknis belum dilaksanakan masih menunggu anggaran turun dari KPU, maka 474 Pantarlih yang sudah ada belum melakukan coklit, kata dia.

“Kemungkinan minggu depan (anggaran) turun. Kemungkinan ya,” kata Aprijon.

Agar lebih efektif, rencananya PPLN akan melaksanakan bimbingan teknik secara luring untuk semua Pantarlih sebelum urun ke lapangan. Masing-masing petugas harus menyediakan laptop atau setidaknya telepon pintar Android, sehingga dapat langsung mencoba istem coklit menggunakan aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih).

Baca juga: Ratusan WNI hadiri perayaan Natal di KBRI Kuala Lumpur