Jakarta (ANTARA) - Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatat realisasi penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp164 triliun sepanjang 2022 atau 104 persen dari target dengan total penerima 4,8 juta pelaku UMKM.

Direktur Operasional Askrindo Erwan Djoko Hermawan dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan pencapaian tersebut adalah bagian dari keyakinan pada perekonomian nasional yang semakin membaik, khususnya di sektor UMKM.

"Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Askrindo optimis dan mendukung pemerintah dalam program penyaluran KUR sebesar Rp450 triliun pada 2023," katanya.

Baca juga: Askrindo dan BTN jalin kerja sama "line facility" Rp1,5 triliun

Erwan menuturkan untuk memperlancar program KUR tersebut, Askrindo mengantisipasi dengan melaksanakan transformasi termasuk peningkatan dan optimalisasi layanan melalui penyempurnaan proses dan digitalisasi.

Anggota Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan itu akan memperkuat layanan di 59 kantor cabang dan 6 kantor unit pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung penjaminan penyaluran KUR di seluruh pelosok.

Dengan Peraturan Menko Perekonomian (Permenko) Nomor 1, Nomor 2, dan Nomor 3 Tahun 2023 yang mengharapkan debitur KUR dapat naik kelas, Askrindo tetap memberikan dukungan melalui Asuransi Kredit Kecil Produktif.

Baca juga: Mengawali 2023, Askrindo raih tiga penghargaan tata kelola

Selaras dengan pengembangan penjaminan UMKM, perusahaan penjamin KUR itu juga melaksanakan kegiatan edukasi dan literasi melalui program pendampingan dan pembinaan para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

"Kecuali memperkuat penjaminan UMKM, Askrindo saat ini juga meningkatkan pelayanan dalam asuransi kredit menengah, asuransi umum, suretyship, kontra bank garansi, dan asuransi kredit perdagangan untuk mendukung peningkatan perekonomian secara luas," jelas Erwan.

Segmentasi KUR yang dijamin oleh Askrindo saat ini adalah perdagangan (42,2 persen), pertanian dan kehutanan (33,1 persen), jasa dan sektor lainnya (11,8 persen), industri kecil (8,3 persen), penyediaan akomodasi (2,8 persen), perikanan dan kelautan (1,6 persen) dan konstruksi (0,2 persen) dengan total penyaluran KUR sebesar Rp616,11 triliun dengan 18,3 juta debitur serta penyaluran PEN sebesar Rp25,4 triliun dengan 40,9 ribu debitur.