Kuala Lumpur (ANTARA) - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier memulai lawatan negara selama tiga hari di Malaysia dari 16 hingga 18 Februari 2023.

Keterangan pers Kementerian Luar Negeri Malaysia yang dikeluarkan di Putrajaya, Kamis, menyebutkan lawatan negara terakhir Presiden Jerman ke Malaysia adalah 26 tahun lalu pada April 1997.

Presiden Steinmeier rencananya akan mendapat Sambutan Negara dari Raja Malaysia Yang di-Petuan Agong Al Sultan Abdullah di lapangan Parlemen Malaysia pada Jumat (17/2). Selanjutnya, menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Putrajaya.

Keduanya akan membincangkan pelbagai isu bilateral, regional, internasional yang menjadi kepentingan dua negara. Kemudian dilanjutkan dengan Kunjungan Kenegaraan kepada Raja Malaysia di Istana Negara, disusul dengan jamuan makan negara untuk Steinmeier dan delegasinya.
Baca juga: Zona euro cenderung hindari resesi, Jerman dan Italia masih berisiko

Keterangan itu menyebutkan bahwa kehadiran Steinmeier bersama pejabat senior, pengusaha dan media, akan menjadi peluang terbaik untuk kedua negara memperkokoh hubungan baik serta kerja sama pelbagai bidang.

Lawatan itu juga diharapkan dapat mengeratkan hubungan Kuala Lumpur-Berlin dan menyediakan satu landasan bagi keduanya ke tahap yang lebih tinggi.

Jerman merupakan rekan dagang terbesar Malaysia di kalangan negara-negara Uni Eropa. Pada 2022, nilai perdagangan kedua negara meningkat sebesar 10,9 persen dengan jumlah RM59,87 miliar atau 13,62 miliar dolar AS sekitar Rp206.12 triliun (dengan nilai tukar RM1 setara Rp3.442,73).

Sedangkan pada 2021, mencapai RM53,99 miliar atau 13,03 miliar dolar AS sekitar Rp185.87 triliun.

Steinmeier memulai lawatan negara di Malaysia dengan mengunjungi Pulau Pinang dan rencananya juga akan mengunjungi Sarawak.

Baca juga: Ekonomi Jerman menyusut 0,2 persen pada kuartal keempat 2022

Baca juga: Survei: Warga Jerman masygul soal prospek ekonomi negaranya