Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Perusahaan asuransi jiwa berbasis syariah PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) akan berfokus meningkatkan pangsa pasar, usai melakukan pemisahan bisnis dari induk (spin off) pada tahun lalu.

Adapun pangsa pasar Prudential Syariah per triwulan III-2022 mencapai sekitar 28 persen hingga 29 persen, tidak berubah dari kuartal IV-2021.

"Kami optimistis dengan spin off, peluang untuk memperbesar pangsa pasar sangat terbuka," kata Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono dalam Journalist Workshop, di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Ia menyebutkan salah satu langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar adalah memperkuat kerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki anggota sebanyak 150 juta orang.

Selain itu, kerja sama juga akan diperkuat dengan beberapa bank hingga perusahaan teknologi finansial/financial technology (tekfin/fintech). Untuk tekfin, saat ini perusahaan salah satunya telah bekerja sama dengan OVO dan akan menambah mitra lainnya.

Dari sisi produk, akan terdapat pula penambahan untuk meningkatkan pangsa pasar, terutama Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) sesuai dengan segmen yang membutuhkan dan menyusul Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) terbaru soal PAYDI.

"Produk PAYDI akan segera diluncurkan pada tahun 2023, sementara untuk produk tradisional terbaru juga akan diluncurkan setelahnya," ujarnya lagi.

Selain itu, perusahaan akan mendorong kegiatan literasi asuransi syariah yang nantinya memiliki efek berganda kepada peningkatan penjualan hingga pangsa pasar Prudential Syariah.

Menurut Paul, sejauh ini dampak spin off memang belum terasa secara signifikan. Namun dari segi branding atau merek, spin off membuat Prudential Syariah semakin dikenal.

Baca juga: Prudential Syariah ambil bagian dalam "Hijrahfest Padang"
Baca juga: Pendapatan per kapita diramal naik, Prudential Syariah inovasi produk