Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah daerah berperan penting dalam optimalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi guna mewujudkan generasi unggul dan berdaya saing.

"Pemda berperan penting dalam optimalisasi pendidikan vokasi," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut, kata Muhadjir, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

"Dalam Perpres disebutkan bahwa untuk mewujudkan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi diperlukan peran dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah," katanya.

Baca juga: Menko PMK: Revitalisasi pendidikan-pelatihan vokasi berjalan optimal

Baca juga: Wapres resmikan pembangunan 846 BLK Komunitas tahun 2022 di NTB.


Menko menjelaskan, pendidikan vokasi adalah pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dan atau berwirausaha dalam bidang tertentu, dan pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa untuk bekerja dan berwirausaha dengan keahlian terapan tertentu.

Sementara pelatihan vokasi, kata dia, adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian sesuai dengan jenjang dan kualifikasi pekerjaan untuk bekerja dan berwirausaha.

Menko menambahkan bahwa pemda dapat menyusun perencanaan strategis pendidikan dan pelatihan vokasi di wilayah masing-masing yang mengacu pada kebijakan dari kementerian terkait.

Pemda, kata dia, juga dapat melakukan penyelarasan pendidikan dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.

Sementara itu, Muhadjir juga memberikan apresiasi kepada dunia industri yang telah berkolaborasi bersama satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa.

"Peran kemitraan dunia industri dengan dunia pendidikan semakin nyata di seluruh Indonesia melalui berbagai program pelatihan guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan," katanya.

Menko berharap melalui program pelatihan, program magang, dan program lainnya maka siswa akan memiliki banyak pengalaman kerja yang mendekati kepada dunia industri yang sesungguhnya.

"Dengan demikian diharapkan saat siswa tersebut telah benar-benar masuk dunia kerja, dirinya tidak akan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi," katanya.*

Baca juga: Kemenko PMK: Pendidikan vokasi penting, ciptakan SDM berdaya saing

Baca juga: Kemendikbudristek sebut kepercayaan industri terhadap SMK meningkat