Program Posyandu Prima Surabaya jadi percontohan nasional
16 Februari 2023 17:58 WIB
Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden (Wapres), Abdul Muis dalam kunjungannya ke Jambangan, Kota Surabaya, Kamis (16/2/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
Surabaya (ANTARA) - Program Posyandu Prima di Kota Surabaya, Jawa Timur yang bergerak dalam upaya percepatan penurunan stunting menjadi proyek percontohan nasional.
"Kami berharap, program inovasi Pemkot Surabaya itu, dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia," kata Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) Abdul Muis dalam kunjungannya ke Jambangan, Kota Surabaya, Kamis.
Adapun wilayah yang dijadikan percontohan dalam program tersebut adalah tiga kelurahan di Kecamatan Jambangan meliputi Pagesangan, Jambangan, dan Kebonsari.
Ia menjelaskan program inovasi Posyandu Prima adalah layanan konvergensi dan intervensi stunting terbaik.
Menurut dia, program yang dijalankan Pemkot Surabaya sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo, seperti halnya pendidikan anak usia dini, penyediaan air minum, dan penambahan fasilitas kesehatan.
"Layanan terpadu di Posyandu Prima inilah yang dijadikan contoh dan sekarang dikembangkan oleh Kemenkes. Karena komitmen, perencanaan, dan anggarannya ada, bahkan dengan sistem pemerintahannya yang sudah elektronik, ini sesuai perintah Pak Presiden. Itu sudah diterapkan di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan," kata dia.
Ke depan, kata Muis, Posyandu Prima akan dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bappenas dan didukung oleh Bank Dunia dengan tujuan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
"Ini merupakan sebuah potensi untuk percepatan stunting. Kita saat ini bersama Kemenkes sedang merancang, bagaimana Posyandu Prima bisa diterapkan di lapangan, dan diperkuat secara elektronik untuk percepatan stunting," ujar dia.
Baca juga: Wamenkes: Pelayanan posyandu prima di Surabaya mudahkan masyarakat
Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo mengharapkan program Posyandu Prima yang digagas Pemerintah Kota Surabaya itu, ke depan bisa dijadikan motivasi dalam pengentasan balita stunting.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua unsur yang terlibat di wilayah Kecamatan Jambangan. Kami harapkan (Posyandu Prima, red.) ini tidak hanya dilakukan di Kota Surabaya, tapi juga di daerah lain," katanya.
Ia menyatakan pada akhir 2021 menjelang awal 2022 terdapat 23 balita stunting di Kecamatan Jambangan. Namun, jumlah itu tak bertahan lama, pada Februari 2023 tersisa 10 balita stunting di wilayah kerjanya.
Agar 10 balita tersebut segera lolos stunting, strategi yang dilakukan antara lain pembibitan ikan lele dan penanaman sayur.
Kepala Puskesmas Kebonsari Reyner Meilaksana Sumbung menerangkan salah satu strategi dalam penanganan stunting di Kecamatan Jambangan, bukan hanya Posyandu Prima, namun juga ada inovasi Posyandu Asik.
Di dalam Posyandu Asik, terdapat komunitas ibu-ibu yang anaknya mengalami stunting.
Dia mengatakan dalam komunitas ibu-ibu tersebut, pemkot melalui puskesmas memberikan penyuluhan serta motivasi terkait penanganan stunting.
"Karena penanganan stunting bukan proses mudah, sehingga kami juga harus memberikan motivasi agar orang tua semangat memberikan asupan makanan kepada anaknya. Sehingga bisa terbebas dari stunting," ujar dia.
Baca juga: Pelayanan kesehatan di pelosok Sumbar diperkuat lewat Posyandu Prima
Baca juga: Menko PMK: Penurunan stunting jadi kunci penyiapan generasi unggul RI
Baca juga: Pakar gizi: Cegah stunting dengan asupan nutrisi yang baik
"Kami berharap, program inovasi Pemkot Surabaya itu, dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia," kata Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) Abdul Muis dalam kunjungannya ke Jambangan, Kota Surabaya, Kamis.
Adapun wilayah yang dijadikan percontohan dalam program tersebut adalah tiga kelurahan di Kecamatan Jambangan meliputi Pagesangan, Jambangan, dan Kebonsari.
Ia menjelaskan program inovasi Posyandu Prima adalah layanan konvergensi dan intervensi stunting terbaik.
Menurut dia, program yang dijalankan Pemkot Surabaya sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo, seperti halnya pendidikan anak usia dini, penyediaan air minum, dan penambahan fasilitas kesehatan.
"Layanan terpadu di Posyandu Prima inilah yang dijadikan contoh dan sekarang dikembangkan oleh Kemenkes. Karena komitmen, perencanaan, dan anggarannya ada, bahkan dengan sistem pemerintahannya yang sudah elektronik, ini sesuai perintah Pak Presiden. Itu sudah diterapkan di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan," kata dia.
Ke depan, kata Muis, Posyandu Prima akan dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bappenas dan didukung oleh Bank Dunia dengan tujuan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
"Ini merupakan sebuah potensi untuk percepatan stunting. Kita saat ini bersama Kemenkes sedang merancang, bagaimana Posyandu Prima bisa diterapkan di lapangan, dan diperkuat secara elektronik untuk percepatan stunting," ujar dia.
Baca juga: Wamenkes: Pelayanan posyandu prima di Surabaya mudahkan masyarakat
Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo mengharapkan program Posyandu Prima yang digagas Pemerintah Kota Surabaya itu, ke depan bisa dijadikan motivasi dalam pengentasan balita stunting.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua unsur yang terlibat di wilayah Kecamatan Jambangan. Kami harapkan (Posyandu Prima, red.) ini tidak hanya dilakukan di Kota Surabaya, tapi juga di daerah lain," katanya.
Ia menyatakan pada akhir 2021 menjelang awal 2022 terdapat 23 balita stunting di Kecamatan Jambangan. Namun, jumlah itu tak bertahan lama, pada Februari 2023 tersisa 10 balita stunting di wilayah kerjanya.
Agar 10 balita tersebut segera lolos stunting, strategi yang dilakukan antara lain pembibitan ikan lele dan penanaman sayur.
Kepala Puskesmas Kebonsari Reyner Meilaksana Sumbung menerangkan salah satu strategi dalam penanganan stunting di Kecamatan Jambangan, bukan hanya Posyandu Prima, namun juga ada inovasi Posyandu Asik.
Di dalam Posyandu Asik, terdapat komunitas ibu-ibu yang anaknya mengalami stunting.
Dia mengatakan dalam komunitas ibu-ibu tersebut, pemkot melalui puskesmas memberikan penyuluhan serta motivasi terkait penanganan stunting.
"Karena penanganan stunting bukan proses mudah, sehingga kami juga harus memberikan motivasi agar orang tua semangat memberikan asupan makanan kepada anaknya. Sehingga bisa terbebas dari stunting," ujar dia.
Baca juga: Pelayanan kesehatan di pelosok Sumbar diperkuat lewat Posyandu Prima
Baca juga: Menko PMK: Penurunan stunting jadi kunci penyiapan generasi unggul RI
Baca juga: Pakar gizi: Cegah stunting dengan asupan nutrisi yang baik
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: