PeduliLindungi segera bertransformasi jadi aplikasi Satu Sehat
16 Februari 2023 16:25 WIB
Arsip foto - Pengunjung melakukan scan melalui aplikasi Pedulilindungi di Museum Multatuli, Lebak, Banten, Selasa (19/7/2022). Pemerintah menetapkan vaksin ketiga atau booster COVID-19 sebagai syarat untuk masyarakat yang beraktivitas di ruang publik guna dapat mengejar capaian target vaksinasi booster. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp)
Jakarta (ANTARA) - Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengatakan aplikasi PeduliLindungi segera bertransformasi menjadi Satu Sehat Mobile yang rencananya akan diluncurkan pada 28 Februari mendatang.
"Kami sedang transisi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. Kami akan meluncurkan ... mudah-mudahan akhir 28 Februari kami akan meluncurkan menjadi Satu Sehat Mobile," kata Setiaji saat dijumpai media di Jakarta, Kamis.
Transformasi aplikasi tersebut akan menyimpan hampir seluruh data rekam medis setiap pengguna, tidak hanya terkait dengan COVID-19, tapi, juga rekam medis penyakit lainnya. Rekam medis dalam aplikasi Satu Sehat nanti termasuk berbagai rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga basis data stunting.
"Ibu-ibu bisa akses vaksinnya, vaksin anak-anak. Itu kan satu manfaat, ya, pada waktu nanti anaknya mau ke luar negeri, sekolah, nanti, misalnya (ditanya) sudah (vaksin) polio belum. Itu akan ada di dalam Satu Sehat application," kata Setiaji.
Baca juga: Wamenkes: Pedulilindungi bertranformasi jadi aplikasi SatuSehat
Mengingat manfaat yang luas ini, Setiaji mengimbau masyarakat tidak perlu menghapus (uninstall) aplikasi PeduliLindungi. Dia mengatakan kementerian juga tengah menyiapkan aplikasi Satu Sehat agar dapat terhubung dengan perangkat wearable yang memungkinkan adanya fitur pengumpulan poin yang bisa ditukarkan untuk mendapatkan vitamin dan sebagainya.
Dari sisi keamanan data, Setiaji memastikan kementerian sudah menyiapkan aplikasi yang akan bertransformasi menjadi Satu Sehat itu telah melewati asesmen dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selain itu, kementerian juga tengah mengupayakan agar aplikasi Satu Sehat memenuhi standar pengelolaan keamanan informasi ISO 27001.
"Kami sudah melakukan persiapan seperti misalkan asesmen BSSN, itu sudah lewat untuk fase asesmennya mulai dari tata kelola dan lain sebagainya," kata dia.
Kemenkes telah meresmikan platform Satu Sehat pada Juli tahun lalu. Platform itu mengintegrasikan data layanan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk klinik, puskesmas, hingga apotek.
Baca juga: Kemenkes: Fitur janji temu dokter masuk pengembangan PeduliLindungi
Baca juga: PeduliLindungi raih Penghargaan Indonesia Brand Forum 2022
Baca juga: Kemenkes permudah akses PeduliLindungi melalui mobile browser
"Kami sedang transisi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. Kami akan meluncurkan ... mudah-mudahan akhir 28 Februari kami akan meluncurkan menjadi Satu Sehat Mobile," kata Setiaji saat dijumpai media di Jakarta, Kamis.
Transformasi aplikasi tersebut akan menyimpan hampir seluruh data rekam medis setiap pengguna, tidak hanya terkait dengan COVID-19, tapi, juga rekam medis penyakit lainnya. Rekam medis dalam aplikasi Satu Sehat nanti termasuk berbagai rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga basis data stunting.
"Ibu-ibu bisa akses vaksinnya, vaksin anak-anak. Itu kan satu manfaat, ya, pada waktu nanti anaknya mau ke luar negeri, sekolah, nanti, misalnya (ditanya) sudah (vaksin) polio belum. Itu akan ada di dalam Satu Sehat application," kata Setiaji.
Baca juga: Wamenkes: Pedulilindungi bertranformasi jadi aplikasi SatuSehat
Mengingat manfaat yang luas ini, Setiaji mengimbau masyarakat tidak perlu menghapus (uninstall) aplikasi PeduliLindungi. Dia mengatakan kementerian juga tengah menyiapkan aplikasi Satu Sehat agar dapat terhubung dengan perangkat wearable yang memungkinkan adanya fitur pengumpulan poin yang bisa ditukarkan untuk mendapatkan vitamin dan sebagainya.
Dari sisi keamanan data, Setiaji memastikan kementerian sudah menyiapkan aplikasi yang akan bertransformasi menjadi Satu Sehat itu telah melewati asesmen dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selain itu, kementerian juga tengah mengupayakan agar aplikasi Satu Sehat memenuhi standar pengelolaan keamanan informasi ISO 27001.
"Kami sudah melakukan persiapan seperti misalkan asesmen BSSN, itu sudah lewat untuk fase asesmennya mulai dari tata kelola dan lain sebagainya," kata dia.
Kemenkes telah meresmikan platform Satu Sehat pada Juli tahun lalu. Platform itu mengintegrasikan data layanan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk klinik, puskesmas, hingga apotek.
Baca juga: Kemenkes: Fitur janji temu dokter masuk pengembangan PeduliLindungi
Baca juga: PeduliLindungi raih Penghargaan Indonesia Brand Forum 2022
Baca juga: Kemenkes permudah akses PeduliLindungi melalui mobile browser
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: