New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mencerna data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan yang menawarkan bukti ketahanan ekonomi AS, tetapi kenaikan dibatasi kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 38,78 poin atau 0,11 persen, menjadi menetap di 34.128,05 poin. Indeks S&P 500 bertambah 11,47 poin atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 4.147,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 110,45 poin atau 0,92 persen, menjadi berakhir di 12.070,59 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dipimpin oleh kenaikan 1,2 persen pada sektor konsumer non-primer.

Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel AS melonjak 3,0 persen pada Januari, karena pembelian kendaraan bermotor dan barang lainnya mendorong angka tersebut melewati estimasi 1,8 persen dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Pada Selasa (14/2/2023), data menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada Januari, mengangkat ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga kebijakan setidaknya dua kali lebih banyak tahun ini ke kisaran 5-5,25 persen.

"Kabar baik dari ritel, dan secara luas dari ekonomi yang lebih kuat, sebagian besar sudah diperkirakan," kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky. "Pada saat yang sama, kekuatan itu telah mengambil ekspektasi pasar dari pemotongan suku bunga dan memindahkan suku bunga terminal dana Fed sedikit lebih tinggi."

Dipicu oleh rebound saham-saham pertumbuhan yang terpukul pada penurunan pasar saham tahun lalu, S&P 500 sejauh tahun ini telah 8,0 persen, sedangkan Nasdaq pulih 15 persen. Musim laporan keuangan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan telah memberikan optimisme yang hati-hati.

Lebih dari setengah dari semua perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba triwulanan, dan hampir 70 persen dari mereka telah melampaui ekspektasi laba, menurut data I/B/E/S dari Refinitiv. Itu dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang sebesar 66 persen.

Saham Apple, Alphabet, Amazon dan Tesla naik antara 1,4 persen hingga 2,4 persen, mendorong kenaikan di S&P 500 dan Nasdaq.

Roblox melonjak 26 persen setelah platform game yang populer di kalangan anak-anak ini melampaui perkiraan pemesanan triwulanan.

Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co yang tercatat di AS turun 5,3 persen setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway Inc memangkas sahamnya di pembuat chip tersebut.

Saham Airbnb Inc melonjak lebih dari 13 persen setelah perusahaan membukukan hasil yang mengalahkan perkiraan karena permintaan perjalanan yang kuat.

Devon Energy merosot sekitar 10 persen setelah produsen minyak serpih itu gagal memenuhi ekspektasi untuk laba kuartalan karena pukulan produksi dari cuaca dingin yang parah di Amerika Serikat dan biaya yang lebih tinggi.

Volume transaksi di bursa AS relatif ringan, dengan 10,5 miliar saham diperdagangkan dibandingkan dengan rata-rata 11,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.


Baca juga: Wall St ditutup beragam karena inflasi dukung kekhawatiran suku bunga
Baca juga: Saham Asia dibuka menguat, ikuti optimisme inflasi Wall Street
Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam ketika investor tunggu data inflasi