Jenewa (ANTARA) - Juru Bicara Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) James Elder, Selasa (14/2), mengatakan jumlah anak-anak korban gempa bumi Turki dan Suriah dikhawatirkan bertambah di saat fokus sedang bergeser dari penyelamatan ke pemulihan.

UNICEF memprediksi anak-anak korban meninggal dunia akibat bencana itu mencapai ribuan orang.

"Bahkan, tanpa angka yang terverifikasi, secara tragis jelas bahwa jumlah akan terus bertambah," kata James Elder di Jenewa, Selasa.

Di Turki, sebanyak 4,6 juta anak tinggal di 10 provinsi terdampak gempa, sedangkan di Suriah, sekitar 2,5 juta anak terdampak oleh gempa.

"Anak-anak dan keluarga sangat memerlukan bantuan tambahan. Banyak staf organisasi mitra setempat dan responden pertama di lokasi gempa tewas, luka-luka, atau telantar, dan kantor maupun peralatan mereka hancur. Semua orang, di mana pun, memerlukan lebih banyak bantuan," jelasnya.
Seorang wanita dan seorang anak terlihat di pusat pengungsian di lingkungan Salah al-Deen di Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). (ANTARA/Xinhua/Str)


Dia menambahkan puluhan ribu keluarga terdampak gempa terpapar suhu dingin yang sangat menusuk karena mereka harus tidur di jalanan.

"Banyak keluarga tidur di jalanan karena takut kembali ke rumah mereka. Ini berarti puluhan ribu keluarga terpapar suhu dingin yang menusuk. Jumlah anak yang dilaporkan menderita hipotermia dan infeksi pernapasan semakin meningkat setiap harinya," imbuhnya.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun di Suriah tidak mengetahui apa pun selain konflik, kekerasan, atau pengungsian. Beberapa dari mereka telah mengungsi sebanyak enam atau tujuh kali.

Menurut Elder, anak-anak yang jumlahnya tak terhitung kemungkinan telah kehilangan orang tua mereka akibat gempa dahsyat tersebut.

Dia mengatakan UNICEF telah memberikan pelatihan kepada hampir 70 orang tentang pertolongan pertama psikologis, mengerahkan dukungan kesehatan mental dan psikososial jangka panjang, serta menyediakan ratusan perangkat hiburan untuk membantu anak-anak mengatasi dampak gempa.

"Lebih dari 1,7 juta pengungsi terdaftar dari Suriah tinggal di 10 provinsi yang terdampak gempa di Turki; dan diperkirakan 811.000 di antaranya adalah anak-anak. Ini kesempatan terakhir bagi masyarakat internasional untuk menunjukkan solidaritas kepada jutaan anak tersebut," ujar James Elder.

Seorang wanita menangis di samping puing-puing gempa di Antakya, Provinsi Hatay, Turki, Sabtu (11/2/2023). (ANTARA/Xinhua/Shadati)