Jakarta (ANTARA) - Pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara yang diperbantukan kepada pemerintah Turki untuk membantu menanggulangi dampak bencana gempa bumi di negara itu langsung melaksanakan tugas tidak lama setelah diparkir di ibu kota negara itu di Ankara.

Debut pertamanya sebagai pesawat kemanusiaan di Turki dimulai dengan mengangkut logistik dari Bandara Militer Etimesgut, Ankara, ke Kahramanmaras yang menjadi salah satu daerah paling terdampak gempa dahsyat 6 Februari itu.

“Hari ini kita sudah mulai mengangkut logistik kemanusiaan dari Ankara ke Kahramanmaras, satu daerah paling terdampak. TNI AU bangga bisa ikut meringankan beban saudara kita di Turki,” kata Kolonel (Pnb) Wisoko yang menjadi flight commander Hercules itu dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Rabu.

Kontribusi tersebut, kata dia, telah sesuai dengan harapan Menteri Pertahanan RI dan pimpinan TNI saat memutuskan mengerahkan pesawat bernomor registrasi A-1326 itu untuk menjalankan operasi kemanusiaan di Turki.

“Kami terus berkoordinasi dengan Angkatan Udara Turki dan AFAD untuk jadwal penerbangan-penerbangan berikutnya. Yang jelas, kami siap membantu saudara kami 24 jam,” kata Wisoko merujuk akronim Badan Penanggulangan Bencana Turki itu.

Baca juga: Gelombang kedua bantuan kemanusiaan Indonesia tiba di Turki

Sejak terjadi dua gempa bumi besar pada 6 Februari 2023, pemerintah Turki terus memobilisasi logistik ke daerah-daerah terdampak bencana.

Ribuan alat berat dikirimkan dari berbagai daerah di Turki untuk menggali reruntuhan gedung akibat gempa dan menyiapkan tempat pengungsian.

Pasokan tenda, bahan makanan, dan kebutuhan hidup lainnya untuk korban gempa juga terus berdatangan.

Mengingat banyak jalur pasokan logistik melalui darat tidak berfungsi akibat gempa, maka pengangkutan logistik melalui udara, khususnya dengan menggunakan pesawat transportasi militer, menjadi opsi terbaik untuk saat ini.

Baca juga: Tim MUSAR Indonesia langsung bekerja di lokasi terdampak gempa Turki