Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bencana hidrometeorologi yakni hujan lebat dengan durasi yang cukup lama, disertai angin kencang dan longsor berdampak di empat kecamatan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu mengatakan bencana hidrometeorologi basah dilaporkan hujan lebat mengguyur wilayah terdampak sejak pukul 06.10 hingga 14.15 WITA, dan pada pukul 10.15 WITA terjadi angin kencang dan tanah longsor.

"Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) terdapat empat kecamatan terdampak peristiwa ini, meliputi Kecamatan Barru (Desa Siawung, Kelurahan Sepe'e, Tuwung, Mangempang dan Coppo) dan Balusu (Desa Balusu, Binuang dan Lampoko serta Kelurahan Takkalasi).

Kemudian Kecamatan Tanete Rilau (Desa Pancana, Lalabata, Pao-pao, Tellupanua, Lasitae, Lipukasi, Corowali dan Kelurahan Tanete) serta Tanete Riaja (Desa Mattirowalie, Libureng, Lompo, Lempang, Kading dan Kelurahan Lompo Riaja)," kata Abdul.

Kejadian ini menyebabkan kerugian materiil yang meliputi 1.149 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air mencapai 150 sentimeter, empat rumah dan satu mesjid rusak ringan akibat angin kencang serta akses jalan Dusun Datae tertutup material longsor, kata Abdul.

BPBD Kabupaten Barru bersama tim gabungan melakukan pendataan lebih lanjut serta giat evakuasi warga terdampak menggunakan perahu LCR dan Viber yang dilengkapi pelampung. BPBD turut mengerahkan peralatan gergaji mesin untuk membersihkan material pohon yang menimpa rumah warga dan menyediakan fasilitas dapur umum bagi warga terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini per 14 sampai 16 Februari 2023 terkait waspada potensihujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir/kilat di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan. Kajian inarisk turut menunjukkan Kabupaten Barru memiliki potensi bencana banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor pada tingkat sedang hingga tinggi.

"Melihat kondisi tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dapat melakukan pemeriksaan secara berkala kondisi papan reklame dan pemotongan dahan pohon rimbun di sekitar pemukiman warga untuk mengantisipasi dampak peristiwa angin kencang serta mempersiapkan rencana evakuasi untuk mengantisipasi bencana susulan," kata Abdul.

Masyarakat setempat diimbau untuk menjauhi wilayah lereng dan arus sungai ketika hujan lebat mengguyur wilayah tempat tinggal serta dapat melakukan evakuasi mengikuti instruksi pemerintah daerah terkait.

Baca juga: Puluhan rumah di Aceh Besar rusak tertimpa pohon akibat angin kencang

Baca juga: BNPB : awan hitam berpotensi puting beliung

Baca juga: BNPB: Dua meninggal akibat angin kencang Kabupaten Karimun Kepri