Jakarta (ANTARA) — Perusahaan keamanan siber global, Fortinet mengungkap kondisi seberapa besar serangan siber yang terjadi di Indonesia, Selasa.



Wakil Presiden untuk Asia Tenggara dan Hong Kong, Peerapong Jongvibool, mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang pada Q4 (kuartal 4) mengalami banyak serangan siber per harinya.




"Indonesia pada Q4 menjadi negara dengan cukup banyak serangan siber yang terjadi hingga saat ini, yakni 1,65 juta per hari. Tetapi, di Q1 ini saya cukup yakin angkanya akan menjadi semakin tinggi jadi tidak ada yang bisa memberikan itu (keamanan)," jelas Pete, panggilan akrabnya, saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/2/2023).




Melihat itu, Pete mengungkapkan bahwa serangan siber atau cyberattack ini pasti akan terus meningkat.




"Kondisi itu terus terjadi karena ekonomi terus berkembang, dan harus disertai dengan mengembangkan cara untuk mencegahnya," katanya.




Pada kesempatan yang sama, Pete juga membahas serangan siber yang paling banyak terjadi di Indonesia.




Pete mengungkapkan serangan siber yang sering terjadi adalah karena teknologi.




"Tapi saya pikir apa yang paling saya dengar dari pasar juga, lebih banyak tentang masalah orang, seperti memberikan kata sandi yang sebenarnya mereka tangkap. Artinya mereka tidak menyadarinya," ungkap Pete.




Pete mengungkapkan taktik atau trik ini sudah sejak lama terjadi, tetapi masih berhasil menyerang banyak orang dan masih selalu berhasil.