Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Aceh menargetkan sebanyak 1,2 juta anak usai 0-12 tahun di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu mendapatkan imunisasi polio dosis kedua, selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio.

“Target di putaran kedua ini juga sama seperti putaran pertama yaitu 1,2 juta anak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan, saat ini 23 kabupaten/kota di Aceh sudah mulai melaksanakan Sub PIN polio dosis kedua, sebagai respon dari Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio di Aceh, menyusul ditemukan satu kasus di Kabupaten Pidie pada tahun lalu.

Iman mengatakan, ada 10 kabupaten/kota yang baru mulai melaksanakan Sub PIN polio putaran kedua pada Senin (13/2) kemarin, karena daerah-daerah ini hingga Januari lalu belum mencapai target imunisasi polio dosis pertama.

Baca juga: Dinkes Simeulue siapkan 15 tempat imunisasi polio tahap dua

Baca juga: Banda Aceh sasar 49.428 anak untuk jalani Sub PIN polio putaran kedua


Beberapa daerah tersebut di antaranya, Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Langsa, Aceh Jaya, Subulussalam dan Simeulue. Sementara kabupaten/kota lainnya sudah lebih dulu mulai melaksanakan pemberian dosis kedua yakni pada Senin (30/1) lalu.

“Jadi per Ahad (12/1) kemarin, capaian dosis kedua sudah sekitar 615.000 anak atau 50,5 persen,” kata Iman.

Data itu merupakan capaian dari beberapa daerah seperti Kabupaten Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Singkil dan Bener Meriah yang telah mencapai di atas 95 persen. Kemudian Pidie dan Aceh Barat Daya secara baru mencapai 70-80 persen, serta beberapa daerah lainnya dengan capaian antara 80-95 persen.

Untuk kendala, menurut Iman, sejauh ini masih ada orang tua yang tidak langsung mau anaknya mendapatkan imunisasi polio, sehingga perlu sosialisasi dan edukasi dari petugas agar masyarakat mengetahui pentingnya imunisasi untuk mencegah anak dari penyakit lumpuh layu.

Selain itu, faktor bencana banjir juga mempengaruhi lambatnya realisasi imunisasi polio dosis kedua di Aceh, seperti halnya di Pidie yang dilanda banjir pada akhir Januari lalu, sehingga banyak anak tidak sekolah dan pelaksanaan Sub PIN polio jadi terganggu.

“Paling satu dua daerah kondisi di luar prediksi seperti hujan, banjir sehingga banyak anak-anak tidak sekolah,” ujarnya.*

Baca juga: Dinkes: Realisasi imunisasi polio di Lhokseumawe capai 99,7 persen

Baca juga: Dinkes deteksi satu anak diduga alami lumpuh layu di Aceh Tengah