Ketua DPR bertemu Presiden Majelis Umum PBB bahas isu air
14 Februari 2023 18:56 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Majelis Umum PBB Csaba Korosi di sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (13/2/2023). (ANTARA/HO-DPR RI)
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum PBB atau United Nations General Assembly (UNGA) Csaba Korosi.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, pertemuan dilakukan di sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (13/2).
UN Parliamentary Hearing mengusung tema Solutions through solidarity, sustainability and science dengan membahas isu air dan sanitasi.
“Saya menyambut baik UN Parliamentary Hearing kali ini yang membahas isu air dan sanitasi. Tema presidensi ini sangatlah tepat untuk mengatasi tantangan multidimensional saat ini,” kata Puan. saat bertemu Csaba Korosi.
Puan mengatakan diperlukan kerja sama internasional yang konkret dan dukungan terhadap multilarisme. Dalam upaya ini, kata Puan, parlemen dapat berperan penting untuk memberikan dukungan politik bagi kebijakan luar negeri dan kerja sama internasional.
“Harapan saya, keterlibatan parlemen dan IPU (Inter-Parliamentary Union) dalam pembahasan berbagai isu global di PBB dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Kata dia, air merupakan isu utama yang dapat mempengaruhi pencapaian semua tujuan Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, Indonesia beruntung menjadi salah satu negara dengan cadangan air terbesar. Namun pemenuhan air bersih dan sanitasi aman secara merata bagi 275 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau masih menjadi tantangan besar.
“Hal ini terutama dikarenakan pendanaan yang terbatas bagi infrastruktur air dan sanitasi,” ungkapnya.
Puan mengungkapkan Indonesia memerlukan 40 miliar dolar AS untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur air dan sanitasi di seluruh.
"Sementara dana publik hanya mencukupi 30 persen. Namun berbagai upaya kami lakukan,” ujarnya.
Baca juga: Puan minta dukungan Korsel atas Keketuaan Indonesia KTT ASEAN dan AIPA
Baca juga: Presiden Tajikistan tekankan perlunya kerja sama atasi masalah air
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, pertemuan dilakukan di sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (13/2).
UN Parliamentary Hearing mengusung tema Solutions through solidarity, sustainability and science dengan membahas isu air dan sanitasi.
“Saya menyambut baik UN Parliamentary Hearing kali ini yang membahas isu air dan sanitasi. Tema presidensi ini sangatlah tepat untuk mengatasi tantangan multidimensional saat ini,” kata Puan. saat bertemu Csaba Korosi.
Puan mengatakan diperlukan kerja sama internasional yang konkret dan dukungan terhadap multilarisme. Dalam upaya ini, kata Puan, parlemen dapat berperan penting untuk memberikan dukungan politik bagi kebijakan luar negeri dan kerja sama internasional.
“Harapan saya, keterlibatan parlemen dan IPU (Inter-Parliamentary Union) dalam pembahasan berbagai isu global di PBB dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Kata dia, air merupakan isu utama yang dapat mempengaruhi pencapaian semua tujuan Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, Indonesia beruntung menjadi salah satu negara dengan cadangan air terbesar. Namun pemenuhan air bersih dan sanitasi aman secara merata bagi 275 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau masih menjadi tantangan besar.
“Hal ini terutama dikarenakan pendanaan yang terbatas bagi infrastruktur air dan sanitasi,” ungkapnya.
Puan mengungkapkan Indonesia memerlukan 40 miliar dolar AS untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur air dan sanitasi di seluruh.
"Sementara dana publik hanya mencukupi 30 persen. Namun berbagai upaya kami lakukan,” ujarnya.
Baca juga: Puan minta dukungan Korsel atas Keketuaan Indonesia KTT ASEAN dan AIPA
Baca juga: Presiden Tajikistan tekankan perlunya kerja sama atasi masalah air
Pewarta: Fauzi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023
Tags: