Anti Hoax
Hoaks! Peringatan BMKG soal gempa susulan di Jayapura
14 Februari 2023 10:54 WIB
ARSIP - Kondisi lantai Gedung Sasana Krida Kompleks Kantor Pemerintah Provinsi Papua yang mengalami kerusakan setelah terjadinya gempa bumi di Jayapura, Papua, Jumat (10/2/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua menyebutkan gempa magnitudo 5,4 pada Kamis (9/2) yang berpusat di daratan Jayapura tersebut mengakibatkan empat korban jiwa, 2.261 orang mengungsi, dan puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/nym.
Jakarta (ANTARA/JACX) – Gempa yang memiliki kekuatan magnitudo 5,4 telah mengguncang Jayapura, Papua, pada Kamis (9/2).
Empat orang dinyatakan meninggal dan sejumlah bangunan di Kota Jayapura dilaporkan rusak saat itu.
Usai gempa tersebut, beredar sebuah pesan berantai mengatasnamakan Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura.
Wilayah dengan sekitar 300.000 jiwa lebih itu disebut bakal diguncang gempa susulan, sehingga warga diminta bersiap dan mencari tempat aman.
"Kita dalm bahaya, penelitian dari BMKG pusat ada tujuh (7) provinsi di indonesia yang akan terancam gempa bumi, salah satunya Jayapura," demikian isi potongan narasi yang mencatut BMKG Jayapura dan beredar melalui pesan berantai dan Facebook.
Namun, benarkah BMKG mengeluarkan peringatan soal gempa susulan di Jayapura sebagaimana terdapat di Facebook itu?
Penjelasan:
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan informasi yang beredar di masyarakat terkait gempa susulan di Jayapura tidak benar.
"Informasi gempa susulan itu tidak benar dan BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut," kata Yustus, sebagaimana diberitakan ANTARA.
Yustus menjelaskan belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi terjadi gempa bumi, seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.
Masyarakat di Jayapura diminta untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan di media sosial Balai Besar MKG Wilayah V melalui Instagram dan twitter @InfoBMKGPapua.
Klaim: Peringatan BMKG soal gempa susulan di Jayapura
Rating: Hoaks
Baca juga: BMKG: Rentetan gempa di Jayapura fenomena Black Swan Earthquakes
Baca juga: BNPB: Gempa susulan di Jayapura berpengaruh pada psikologis masyarakat
Baca juga: Pemkot Jayapura lakukan kajian kondisi bangunan kantor akibat gempa
Empat orang dinyatakan meninggal dan sejumlah bangunan di Kota Jayapura dilaporkan rusak saat itu.
Usai gempa tersebut, beredar sebuah pesan berantai mengatasnamakan Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura.
Wilayah dengan sekitar 300.000 jiwa lebih itu disebut bakal diguncang gempa susulan, sehingga warga diminta bersiap dan mencari tempat aman.
"Kita dalm bahaya, penelitian dari BMKG pusat ada tujuh (7) provinsi di indonesia yang akan terancam gempa bumi, salah satunya Jayapura," demikian isi potongan narasi yang mencatut BMKG Jayapura dan beredar melalui pesan berantai dan Facebook.
Namun, benarkah BMKG mengeluarkan peringatan soal gempa susulan di Jayapura sebagaimana terdapat di Facebook itu?
Penjelasan:
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan informasi yang beredar di masyarakat terkait gempa susulan di Jayapura tidak benar.
"Informasi gempa susulan itu tidak benar dan BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut," kata Yustus, sebagaimana diberitakan ANTARA.
Yustus menjelaskan belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi terjadi gempa bumi, seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.
Masyarakat di Jayapura diminta untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan di media sosial Balai Besar MKG Wilayah V melalui Instagram dan twitter @InfoBMKGPapua.
Klaim: Peringatan BMKG soal gempa susulan di Jayapura
Rating: Hoaks
Baca juga: BMKG: Rentetan gempa di Jayapura fenomena Black Swan Earthquakes
Baca juga: BNPB: Gempa susulan di Jayapura berpengaruh pada psikologis masyarakat
Baca juga: Pemkot Jayapura lakukan kajian kondisi bangunan kantor akibat gempa
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: