Kota Bogor (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan publik terkait adanya potensi Siklon Tropis Freddy di selatan Jawa yang dapat memicu terjadinya curah hujan lebih tinggi dan lebih sering disertai angin kencang dalam dua ke depan.

"Untuk saat ini karena ada pengaruh tidak langsung Siklon Freddy di selatan Jawa, curah hujan dan angin lebih kencang dari biasanya," kata Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Hadi Saputra saat dikonfirmasi ANTARA, Senin.

Hadi menyebutkan, untuk wilayah Bogor, khususnya Kota Bogor potensi curah hujan masih ringan hingga sedang, tidak hujan lebat dan angin kencang seperti pada akhir tahun 2022 yang menyebabkan bencana longsor, banjir dan pohon tumbang dalam waktu hampir bersamaan.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, dari Sabtu (11/2) hingga Minggu (12/2) sedikitnya telah ada enam kejadian bencana berupa pohon tumbang dan longsor serta bangunan rumah roboh di kota hujan itu.

Baca juga: Waspadai gelombang hingga empat meter dalam dua hari ke depan
Baca juga: BPBD perkirakan musim kemarau di Tanah Bumbu mulai Juni

Ia menerangkan, kondisi tersebut karena momentum pergerakan awan dan angin tidak sama seperti pada akhir tahun lalu.

Namun demikian, masyarakat perlu waspada di wilayah-wilayah yang memang sudah rawan, seperti bantaran sungai dan yang tinggal dekat tebing-tebing rawan longsor.

Sementara itu, untuk potensi pohon tumbang perlu pemeriksaan terhadap akar-akar pohon yang saat ini seringkali terhimpit atau berada di bawah beton pembatas jalan.

"Musti dicek perakaran dari pohon-pohon itu karena sekarang pohon-pohon kanan-kirinya sudah dibeton ya, enggak alami. (Berpengaruh) terhadap ketahanan pohon," kata dia.

BMKG telah menyampaikan adanya aktivitas Siklon Tropis Freddy di selatan Jawa yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia.