Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana mengingatkan agar kasus pengendara Fortuner yang menabrak dan mengancam pengendara lain di Senopati, Jakarta Selatan, jangan sampai menguap atau dilupakan.
"Aksi koboi semacam itu tidak boleh ditolerir di DKI Jakarta, dan saya sangat berharap agar kasus ini tidak menguap semudah permintaan maaf di atas materai," kata Justin Adrian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Justin juga mengingatkan agar polisi bijak dalam menangani delik-delik murni sesuai ketentuan hukum pidana yang berlaku, terlebih karena terdapat beberapa lapis pasal yang dapat dikenakan terhadap terduga pelaku, dari dugaan perusakan, kepemilikan senjata api, pelanggaran lalu lintas, senjata tajam, dan lain sebagainya.
"Ketegasan polisi dalam penegakan hukum adalah preseden vital untuk tegaknya disiplin dan supremasi hukum di DKI Jakarta," tutur Justin.
Justin juga menyebutkan pihaknya siap membantu korban dalam menyediakan jasa penasihat apabila diminta.
"Apabila penyelesaian aksi koboi di Senopati tersebut hanya berujung di atas materai, maka saya kira peran polisi dalam menyikapi delik murni berlapis tidak ada bedanya dengan juru damai antar warga di tingkat RT," ucapnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyelidiki oknum pengendara mobil yang diduga membawa samurai dan senjata api air softgun yang merusak mobil lain di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Minggu dini hari pukul 02.00 WIB.
"Kasus ini dalam proses pemeriksaan penyelidik yang kemudian akan didalami proses penyelidikan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo, di Jakarta, Minggu (12/2).
Dari penuturan korban pengguna mobil berwarna kuning berinisial A, pada Minggu dini hari mobilnya ditabrak oleh seorang pengendara mobil berpelat nomor B 2276 SJD yang tidak dikenal di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Warga Pondok Cabe itu juga diancam oknum tersebut menggunakan senjata air softgun dan pedang setelah menegur yang bersangkutan lantaran berkendara di jalan dengan melawan arah.
"Saya memberi lampu dim sebanyak empat kali kemudian kendaraan pelaku belok ke kiri ke jalur yang benar namun ternyata dia malah turun mendatangi saya," ujar korban.
Kemudian, oknum itu menggunakan pedang samurai memukul kaca depan mobil yang dilanjutkan dengan menabrakkan mobilnya ke mobil yang dikendarai korban.
"Setelah itu pengendara melarikan mobilnya pergi, kemudian saya menghubungi kantor polisi lalu petugas datang ke lokasi," kata A.
Baca juga: Polisi selidiki oknum diduga bawa samurai rusak mobil di Jaksel
Baca juga: Polisi periksa pengendara bawa samurai di Jaksel
Baca juga: Pengendara perusak mobil di Senopati pakai senpi mainan
"Aksi koboi semacam itu tidak boleh ditolerir di DKI Jakarta, dan saya sangat berharap agar kasus ini tidak menguap semudah permintaan maaf di atas materai," kata Justin Adrian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Justin juga mengingatkan agar polisi bijak dalam menangani delik-delik murni sesuai ketentuan hukum pidana yang berlaku, terlebih karena terdapat beberapa lapis pasal yang dapat dikenakan terhadap terduga pelaku, dari dugaan perusakan, kepemilikan senjata api, pelanggaran lalu lintas, senjata tajam, dan lain sebagainya.
"Ketegasan polisi dalam penegakan hukum adalah preseden vital untuk tegaknya disiplin dan supremasi hukum di DKI Jakarta," tutur Justin.
Justin juga menyebutkan pihaknya siap membantu korban dalam menyediakan jasa penasihat apabila diminta.
"Apabila penyelesaian aksi koboi di Senopati tersebut hanya berujung di atas materai, maka saya kira peran polisi dalam menyikapi delik murni berlapis tidak ada bedanya dengan juru damai antar warga di tingkat RT," ucapnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyelidiki oknum pengendara mobil yang diduga membawa samurai dan senjata api air softgun yang merusak mobil lain di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Minggu dini hari pukul 02.00 WIB.
"Kasus ini dalam proses pemeriksaan penyelidik yang kemudian akan didalami proses penyelidikan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo, di Jakarta, Minggu (12/2).
Dari penuturan korban pengguna mobil berwarna kuning berinisial A, pada Minggu dini hari mobilnya ditabrak oleh seorang pengendara mobil berpelat nomor B 2276 SJD yang tidak dikenal di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Warga Pondok Cabe itu juga diancam oknum tersebut menggunakan senjata air softgun dan pedang setelah menegur yang bersangkutan lantaran berkendara di jalan dengan melawan arah.
"Saya memberi lampu dim sebanyak empat kali kemudian kendaraan pelaku belok ke kiri ke jalur yang benar namun ternyata dia malah turun mendatangi saya," ujar korban.
Kemudian, oknum itu menggunakan pedang samurai memukul kaca depan mobil yang dilanjutkan dengan menabrakkan mobilnya ke mobil yang dikendarai korban.
"Setelah itu pengendara melarikan mobilnya pergi, kemudian saya menghubungi kantor polisi lalu petugas datang ke lokasi," kata A.
Baca juga: Polisi selidiki oknum diduga bawa samurai rusak mobil di Jaksel
Baca juga: Polisi periksa pengendara bawa samurai di Jaksel
Baca juga: Pengendara perusak mobil di Senopati pakai senpi mainan