Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan belanja mesin pompa penyedot air senilai Rp2 miliar, untuk mengatasi genangan akibat curah hujan tinggi di beberapa titik dan ruas jalan langganan banjir.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan pemerintah daerah sudah mengalokasikan pembiayaan untuk pengadaan dua unit mesin pompa berukuran besar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.

"Pengadaan mesin pompa ini dalam rangka upaya pengendalian banjir di Kabupaten Bekasi. Mesin ini sifatnya mobile, bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain," katanya di Cikarang, Minggu.

Mesin pompa senilai Rp2 miliar ini akan dimanfaatkan untuk menyedot air di sejumlah titik wilayah banjir Kabupaten Bekasi yang dinilai parah hingga kerap dikeluhkan warga.

Salah satunya seperti di Jalan Raya Imam Bonjol, Kampung Rawapalangan, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat yang menjadi titik langganan banjir di saat musim penghujan dan mengganggu pengguna jalan akibat drainase yang terganggu.

"Mesin pompa mobile ini paling tidak mampu mengurangi ketinggian banjir. Ini untuk solusi jangka pendek," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi juga membuat rencana induk berupa masterplan (rencana induk) pembangunan saluran air atau drainase yang berisi tentang perencanaan dasar penanganan jangka panjang secara menyeluruh dan lebih terarah.

"Rencana induk drainase juga mulai kita susun tahun ini untuk jangka panjang. Jangka pendek dengan pompa, mudah-mudahan lancar dan bisa segera dimanfaatkan untuk mengurangi dampak banjir di sejumlah titik Kabupaten Bekasi," kata dia.

Baca juga: Puluhan rumah di Bekasi rusak diterjang angin kencang

Baca juga: Pemkab Bekasi berkomitmen realisasikan resolusi soal sampah awal 2023

Baca juga: Lima rumah di Bekasi tertimpa pohon akibat angin kencang