Dinas Kesehatan Penajam bagikan kelambu antimalaria kepada pekerja IKN
11 Februari 2023 18:20 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Jansje Grace Makisurat (ANTARA/Bagus Purwa)
Penajam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bakal membagikan kelambu insektisida antimalaria kepada pekerja konstruksi pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Sebanyak 140.000 kelambu insektisida antimalaria bantuan dari Kementerian Kesehatan, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jansje Grace Makisurat di Penajam, Sabtu, akan dibagikan di wilayah terindikasi endemis malaria.
Kelambu insektisida antimalaria paling banyak dibagikan di Kecamatan Sepaku yang menjadi lokasi ibu kota negara Indonesia baru bernama Nusantara.
Pembagian kelambu insektisida antimalaria di Kecamatan Sepaku diutamakan untuk pekerja konstruksi pembangunan IKN, kata dia, untuk mencegah pekerja pembangunan ibu kota negara Indonesia baru terserang malaria.
Baca juga: Kasus gigitan nyamuk malaria di Penajam Paser Utara tinggi
Baca juga: Kabupaten calon ibu kota negara baru masuk zona merah endemis malaria
Kemudian pembagian kelambu insektisida antimalaria juga untuk ibu hamil dan pekerja yang tinggal di kawasan hutan di Kelurahan Sotek dan Kecamatan Babulu.
Kelambu insektisida antimalaria, menurut dia, akan dibagikan melalui masing-masing puskesmas yang berada di wilayah endemis malaria.
Kelambu insektisida antimalaria untuk menanggulangi penyebaran malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, karena kasus malaria masih ditemukan di daerah berjuluk Benuo Taka itu, kendati bukan kasus lokal.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2018 terdata sebanyak 1.125 kasus malaria, pada 2019 sebanyak 1.050 kasus, pada 2020 sebanyak 1.364 kasus, dan kembali mengalami peningkatan pada 2021 menjadi 1.472 kasus.
Kemudian tercatat pada 2022 sebanyak 1.227 kasus malaria, sedangkan kasus malaria sepanjang 2023 belum terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kasus malaria yang tercatat tersebut hanya sekitar 25 persen penularan terjadi di wilayah Penajam Paser Utara, sekitar 65 persen penularan malaria terjadi di luar daerah setempat.
Warga yang terjangkit malaria lebih banyak terjadi di daerah perbatasan, kata Jansje Grace Makisurat, perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara-Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara- Kabupaten Kutai Barat.*
Baca juga: Status Waspada Malaria ditetapkan di ibu kota negara baru
Baca juga: Ratusan warga Penajam Paser Utara terserang malaria
Sebanyak 140.000 kelambu insektisida antimalaria bantuan dari Kementerian Kesehatan, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jansje Grace Makisurat di Penajam, Sabtu, akan dibagikan di wilayah terindikasi endemis malaria.
Kelambu insektisida antimalaria paling banyak dibagikan di Kecamatan Sepaku yang menjadi lokasi ibu kota negara Indonesia baru bernama Nusantara.
Pembagian kelambu insektisida antimalaria di Kecamatan Sepaku diutamakan untuk pekerja konstruksi pembangunan IKN, kata dia, untuk mencegah pekerja pembangunan ibu kota negara Indonesia baru terserang malaria.
Baca juga: Kasus gigitan nyamuk malaria di Penajam Paser Utara tinggi
Baca juga: Kabupaten calon ibu kota negara baru masuk zona merah endemis malaria
Kemudian pembagian kelambu insektisida antimalaria juga untuk ibu hamil dan pekerja yang tinggal di kawasan hutan di Kelurahan Sotek dan Kecamatan Babulu.
Kelambu insektisida antimalaria, menurut dia, akan dibagikan melalui masing-masing puskesmas yang berada di wilayah endemis malaria.
Kelambu insektisida antimalaria untuk menanggulangi penyebaran malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, karena kasus malaria masih ditemukan di daerah berjuluk Benuo Taka itu, kendati bukan kasus lokal.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2018 terdata sebanyak 1.125 kasus malaria, pada 2019 sebanyak 1.050 kasus, pada 2020 sebanyak 1.364 kasus, dan kembali mengalami peningkatan pada 2021 menjadi 1.472 kasus.
Kemudian tercatat pada 2022 sebanyak 1.227 kasus malaria, sedangkan kasus malaria sepanjang 2023 belum terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kasus malaria yang tercatat tersebut hanya sekitar 25 persen penularan terjadi di wilayah Penajam Paser Utara, sekitar 65 persen penularan malaria terjadi di luar daerah setempat.
Warga yang terjangkit malaria lebih banyak terjadi di daerah perbatasan, kata Jansje Grace Makisurat, perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara-Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara- Kabupaten Kutai Barat.*
Baca juga: Status Waspada Malaria ditetapkan di ibu kota negara baru
Baca juga: Ratusan warga Penajam Paser Utara terserang malaria
Pewarta: Novi Abdi/Bagus Purwa
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: