Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi membagikan kiat bagi orang tua sebelum menerapkan mindful parenting saat mengasuh anak.

"(Mindful parenting) adalah pendekatan pengasuhan yang menekankan hadir untuk anak, fokus pada right here right now. Jadi benar-benar fokus pada apa yang diperlihatkan anak sehingga tahu apa yang dibutuhkan anak," kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) kepada ANTARA, Sabtu.

Kata-kata kunci yang harus dipahami orang tua dalam menerapkan mindful parenting adalah "sadar penuh" atau "fokus sini kini". Selain itu, orang tua hendaknya "menerima" dan "tidak menghakimi" pada anak.

Baca juga: Mengenal konsep belajar "meaningful learning" untuk anak

Menurut Vera, terdapat tiga kunci untuk dapat menerapkan mindful parenting, salah satunya termasuk "sadari" yang berarti orang tua harus menyadari apa yang terjadi pada diri sendiri baik itu berupa pikiran, emosi, serta rasa tubuh.

Langkah selanjutnya yaitu "pause" atau henti sejenak yang berarti menarik napas dalam-dalam yang dapat dilakukan dengan teknik grounding. Terakhir, "pilih tindakan" antara mana yang tetap menjadi dorongan dan mana yang dilakukan.

Mindful parenting bukan berarti orang tua harus hadir 24 jam penuh bersama anak. Menurut psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, hadir yang dimaksud adalah orang tua harus lebih menyadari momen yang dilalui saat ini juga ketika bersama anak.

"Tips secara yang gampang adalah kalau lagi ngobrol sama anak, ya, ngobrol, jangan main handphone. Kalau kita lagi kerja, ya, kita mindful working, kita kerja pikirannya jangan ke mana-mana. Lalu pada saat kita sama anak, ya, pikirannya jangan ke mana-mana," kata psikolog yang sempat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia itu.

Baca juga: Trauma masa lampau pengaruhi pola asuh pada anak

Dengan menerapkan mindful parenting, menurut Rosdiana, anak akan merasa bahwa orang tuanya memang hadir penuh untuk mereka. Anak juga akan merasa dimengerti dan diterima.

Rosdiana juga mengatakan bahwa mindful parenting bertujuan untuk mengenal anak secara lebih jauh sehingga orang tua dapat membantu mengembangkan potensi mereka dengan baik.

"Harapannya adalah si anak itu juga nanti besarnya jadi anak yang mindful. Karena kan dia belajar dari kecil kalau orang itu selalu hadir, memang hadir dan sadar penuh pada saat bersama dengan mereka," kata dia.

Walau terkadang orang tua kerap menemui kegagalan ketika hendak menerapkan mindful parenting, menurut Rosdiana hal tersebut wajar. Yang terpenting, orang tua terus berlatih dan belajar.

"Parenting itu, sih, kalau menurut saya, biarpun dia mindful tetap trial and error. Ada yang harus kita coba," ujar dia.

"Karena kan bisa jadi apa yang kita lakukan, misalnya kita mindful, kita berusaha menghibur anak kita. Satu kalimat buat si kakak, belum tentu itu menghibur buat si adik karena karakter dia beda. Jadi, harus dicoba," kata Rosdiana.

Baca juga: Mengenal pola asuh "mindful parenting"