XL Axiata optimis sektor telekomunikasi akan bertumbuh di 2023
10 Februari 2023 00:32 WIB
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa (kiri) usai Site Visit ke BTS XL Axiata di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (9/2/2023). (ANTARA/Sanya Dinda)
Sanggau (ANTARA) - Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa optimis sektor telekomunikasi akan tetap bertumbuh pada 2023 di tengah potensi pelemahan perekonomian global.
Ia optimis sektor telekomunikasi akan bertumbuh mengikuti pemulihan sektor pariwisata yang sebelumnya terdamapak COVID-19 pada 2020 dan 2021.
“Karena pemerintah juga mendorong pemulihan sektor pariwisata sejak dua tahun yang lalu. Tentu sektor telekomunikasi mendapatkan dampak sebagai enabler dan sebagai jembatan semua industri yang ada,” kata Gede usai Site Visit ke BTS XL Axiata di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis.
Pada saat sektor pariwisata terdampak COVID-19, pendapatan XL Axiata di daerah-daerah yang ramai dikunjungi wisatawan juga sempat turut mengalami penurunan.
“Misalnya Kuta, Bali, itu seperti kuburan. Padahal kapasitas tower kita di sana sangat besar, pendapatan dari tinggi menjadi sangat rendah. Namun sekarang sudah mulai pulih mengikuti pemulihan sektor pariwisata,” jelasnya.
Karen itu, XL Axiata berencana melakukan pembangunan base transceiver station (BTS) dalam jumlah besar pada 2023, meskipun ia mengatakan belum bisa merincinya.
“Bisa dibilang jumlah BTS yang akan dibangun XL pada 2023 akan mencatatkan record. Jumlahnya akan sangat besar,” ucapnya.
Berbagai kampanye politik yang akan dimulai pada 2023 menjelang pemilihan umum 2024 juga diyakini akan memberikan dampak positif terhadap sektor telekomunikasi.
Pemilihan umum 2024 yang menunjukkan sistem demokrasi berjalan dengan baik di Indonesia diharapkan dapat memberikan kepastian hukum kepada pelaku usaha.
“Orang-orang mengatakan tahun politik itu tahun yang tidak pasti. Mudah-mudahan tahun politik justru menjadi tahun yang pasti untuk perekonomian Indonesia bertumbuh,” ujarnya.
Adapun sepanjang 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor informasi dan komunikasi bertumbuh 7,74 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar 6,82 persen.
Ia optimis sektor telekomunikasi akan bertumbuh mengikuti pemulihan sektor pariwisata yang sebelumnya terdamapak COVID-19 pada 2020 dan 2021.
“Karena pemerintah juga mendorong pemulihan sektor pariwisata sejak dua tahun yang lalu. Tentu sektor telekomunikasi mendapatkan dampak sebagai enabler dan sebagai jembatan semua industri yang ada,” kata Gede usai Site Visit ke BTS XL Axiata di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis.
Pada saat sektor pariwisata terdampak COVID-19, pendapatan XL Axiata di daerah-daerah yang ramai dikunjungi wisatawan juga sempat turut mengalami penurunan.
“Misalnya Kuta, Bali, itu seperti kuburan. Padahal kapasitas tower kita di sana sangat besar, pendapatan dari tinggi menjadi sangat rendah. Namun sekarang sudah mulai pulih mengikuti pemulihan sektor pariwisata,” jelasnya.
Karen itu, XL Axiata berencana melakukan pembangunan base transceiver station (BTS) dalam jumlah besar pada 2023, meskipun ia mengatakan belum bisa merincinya.
“Bisa dibilang jumlah BTS yang akan dibangun XL pada 2023 akan mencatatkan record. Jumlahnya akan sangat besar,” ucapnya.
Berbagai kampanye politik yang akan dimulai pada 2023 menjelang pemilihan umum 2024 juga diyakini akan memberikan dampak positif terhadap sektor telekomunikasi.
Pemilihan umum 2024 yang menunjukkan sistem demokrasi berjalan dengan baik di Indonesia diharapkan dapat memberikan kepastian hukum kepada pelaku usaha.
“Orang-orang mengatakan tahun politik itu tahun yang tidak pasti. Mudah-mudahan tahun politik justru menjadi tahun yang pasti untuk perekonomian Indonesia bertumbuh,” ujarnya.
Adapun sepanjang 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor informasi dan komunikasi bertumbuh 7,74 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar 6,82 persen.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023
Tags: