Perintah tersebut disampaikan Kapolri dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri Tahun 2023 yang dihadiri pimpinan Polri di tingkat pusat hingga daerah di Jakarta, Kamis.
"Saya ingatkan ke Polda-Polda yang sering terjadi karhutla untuk segera mengaktifkan kembali satgas yang di dalamnya ada pemerintah daerah, kemudian Manggala Agni, relawan dan masyarakat," tutur Sigit.
Upaya ini adalah sebagai respon Polri atas perintah Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam Rapim TNi Polri, Rabu (8/2), kepada Kapolda dan Pangdam untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di wilayah masing-masing, seiring fenomena el-Nino yang diprediksi terjadi di 2023.
Baca juga: BNPB siapkan operasi darat hingga udara untuk cegah kebakaran hutan
Baca juga: Indonesia pakai teknologi modifikasi cuaca untuk cegah karhutla
"Juga kesiapan-kesiapan dari ASAP digital, aplikasi untuk memantau apabila terjadi kebakaran," ucapnya.
Polda-Polda yang rawan kebakaran antara lain, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan juga diminta menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam memadamkan titik api sejak dini.
"Alat-alat yang harus disiapkan manakala terjadi kebakaran, semua saya minta diaktifkan, begitu ada titik api segera bisa dipadamkan," ujar Sigit.
Baca juga: Polri terus pantau titik api cegah peningkatan Karhutla 2023
Berdasarkan data kepolisian, kejadian karhutla di tahun 2022 mengalami penurunan baik dari segi jumlah luasan yang terbakar, termasuk dalam penyelesaian perkara karhutla.
Berdasarkan catatan kepolisian, jumlah kejadian karhutla sebanyak 111.472 titik api, turun 11.001 titik api atau sembilan persen dibanding tahun 2021 yakni sebanyak 122.473 titik api. Begitu pula dampak akibat karhutla mengalami penurunan 408 hektare atau 58 persen dari tahun 2021. Tahun 2022 luas lahan yang terbakar 386 hektare, sedangkan tahun 2021 seluas 794 hektare.