Pengamat nilai peran Erick di acara 1 Abad NU perkuat elektabilitas
9 Februari 2023 16:09 WIB
Tangkapan layar - Ketua Panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir dalam sambutannya pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). ANTARA/Youtube NU Tv/pri. (ANTARA/Youtube NU Tv)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Surokim Abdussalam menilai peran Ketua Steering Committee Pelaksanaan Rangkaian Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang dipercayakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi menguatkan elektabilitasnya, seperti untuk menjadi cawapres di Pilpres 2024.
"Posisi Pak Erick di acara Harlah (Hari Lahir) 1 Abad NU ini cukup strategis dan potensial bisa menambah dan menguatkan elektabilitas beliau,” ujar Surokim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia pun berpendapat keharmonisan hubungan antara Erick Thohir dan NU dapat semakin kuat memberikan dampak elektoral bagi dia. Bahkan, tambah dia, Erick yang juga menjadi anggota kehormatan Barisan Serbagunan (Banser) NU itu membuktikan totalitasnya dalam memberikan kontribusi untuk NU.
Sejauh ini, Surokim memandang telah banyak bukti yang memperlihatkan semakin dekatnya Erick Thohir dengan masyarakat NU, seperti keberadaan baliho-baliho dia di bahu-bahu jalan di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu, kata Surokim, merupakan bentuk kebanggaan Erick Thohir dalam menyambut hari besar NU tersebut.
Meskipun menjadi polemik, ia menilai hadirnya baliho-baliho berwajah Erick Thohir merupakan hal yang wajar, apalagi Erick merupakan Ketua Steering Committee Pelaksanaan Rangkaian Peringatan 1 Abad NU. “Menurut saya, jika dilihat dari posisi Pak Erick sebagai Ketua Panitia Harlah NU, kok biasa saja, ya. Memang ini gawe (pekerjaan) besar NU, perayaan 1 abad pasti magnitude-nya juga tinggi baik bagi tokoh publik, politisi, ataupun parpol untuk mendapat simpati Nahdliyin,” ujar dia. Surokim lalu memandang warga NU atau Nahdliyin tentu saja dapat dewasa menyikapi hal-hal seperti itu. “Silakan saja semua berpartisipasi, anggap saja bagian dari meramaikan dan menyemarakkan acara. Niatnya baik untuk melayani, ngalap berkah warga NU itu malah keren,” ujar Surokim.
Baca juga: Erick Thohir: NU berdiri melintasi berbagai zaman dan generasi
Baca juga: Erick Thohir mohon dukungan para ulama-santri sukseskan Satu Abad NU
"Posisi Pak Erick di acara Harlah (Hari Lahir) 1 Abad NU ini cukup strategis dan potensial bisa menambah dan menguatkan elektabilitas beliau,” ujar Surokim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia pun berpendapat keharmonisan hubungan antara Erick Thohir dan NU dapat semakin kuat memberikan dampak elektoral bagi dia. Bahkan, tambah dia, Erick yang juga menjadi anggota kehormatan Barisan Serbagunan (Banser) NU itu membuktikan totalitasnya dalam memberikan kontribusi untuk NU.
Sejauh ini, Surokim memandang telah banyak bukti yang memperlihatkan semakin dekatnya Erick Thohir dengan masyarakat NU, seperti keberadaan baliho-baliho dia di bahu-bahu jalan di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu, kata Surokim, merupakan bentuk kebanggaan Erick Thohir dalam menyambut hari besar NU tersebut.
Meskipun menjadi polemik, ia menilai hadirnya baliho-baliho berwajah Erick Thohir merupakan hal yang wajar, apalagi Erick merupakan Ketua Steering Committee Pelaksanaan Rangkaian Peringatan 1 Abad NU. “Menurut saya, jika dilihat dari posisi Pak Erick sebagai Ketua Panitia Harlah NU, kok biasa saja, ya. Memang ini gawe (pekerjaan) besar NU, perayaan 1 abad pasti magnitude-nya juga tinggi baik bagi tokoh publik, politisi, ataupun parpol untuk mendapat simpati Nahdliyin,” ujar dia. Surokim lalu memandang warga NU atau Nahdliyin tentu saja dapat dewasa menyikapi hal-hal seperti itu. “Silakan saja semua berpartisipasi, anggap saja bagian dari meramaikan dan menyemarakkan acara. Niatnya baik untuk melayani, ngalap berkah warga NU itu malah keren,” ujar Surokim.
Baca juga: Erick Thohir: NU berdiri melintasi berbagai zaman dan generasi
Baca juga: Erick Thohir mohon dukungan para ulama-santri sukseskan Satu Abad NU
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: