Medan (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia H.E. Lambert Grijns meninjau langsung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun di Kota Medan, Sumatera Utara.

"Peninjauan ini guna menindaklanjuti kerja sama penanganan sampah di Medan," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution usai mendampingi H.E. Lambert Grijns di Medan, Rabu (8-2-2023).

Lokasi TPA Terjun pertama yang ditinjau, lanjut dia, merupakan kawasan telah diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH) kini diberi nama taman edukasi sampah.

Wali Kota mengatakan bahwa peninjauan bersama Dubes Belanda ini diakhiri dengan melihat pembuatan briket berbahan dasar sampah.

Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan menyebutkan bahwa Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara memproduksi sampah organik maupun anorganik pada tahun 2021 sekitar 2.000 ton per hari.

"Kami hadir di sini untuk bisa bekerja sama antara Belanda dan Indonesia, khususnya Kota Medan terkait dengan pengolahan sampah di TPA Terjun," kata dia.

Ia mengemukakan di Belanda sudah ada perusahaan yang mendukung pengelolaan TPA sesuai dengan bidangnya masing-masing. Terkait dengan hal ini, Pemkot Medan segera melakukan rapat teknis studi kelayakan.

"Selain itu, meeting sepekan lagi dengan pelaku usaha dan investor yang ditunjuk oleh Pak Dubes. Hal ini mengingat di akhir tahun, teman-teman dari Belanda tiba dan melihat langsung TPA Terjun," tutur Wali Kota Medan.

Dubes Belanda untuk Indonesia H.E. Lambert Grijns mengatakan bahwa keberadaan TPA Terjun sangat penting bagi Pemkot Medan maupun warga yang menggantungkan hidupnya pada TPA tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda tertarik bekerja sama dengan Pemkot Medan terkait pengolahan sampah untuk efisiensi terhadap TPA Terjun. Bahkan, ada sejumlah perusahaan Belanda yang ingin berinvestasi penanganan sampah.

"Saya rasa ini contoh yang baik kerja sama antara Indonesia, Belanda ,dan Medan," ujar dia.

Baca juga: Dubes Belanda tawarkan penanganan sampah ke Pemkot Medan
Baca juga: Punya ikatan sejarah kuat, Dubes Belanda gali potensi wisata di Depok