"Total kredit BRI Group Rp1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022, secara khusus portofolio kredit mikro BRI tumbuh 13,9 persen," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal IV Tahun 2022 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Rabu.
Terkait penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI mencetak kinerja positif. Hingga akhir kuartal IV 2022 DPK tumbuh 14,85 persen menjadi Rp1.307,88 triliun.
Dana murah (current account saving account/CASA) tumbuh menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI dengan secara tahunan (year on year) meningkat sebesar 21,46 persen.
"Saat ini, porsi CASA mencapai 66,7 persen meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang 63,08 persen," ujarnya.
Kemampuan bank dalam meningkatkan porsi CASA berdampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan, yang mana biaya dana atau cost of fund turun dari 2,05 persen di akhir 2021 menjadi 1,87 persen pada akhir 2022.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan BRI mendapatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp270 triliun pada 2023.
"Alokasi KUR untuk BRI sebesar Rp270 triliun dan BRI terus berkomitmen untuk menyalurkan KUR sebagai upaya untuk mendorong roda perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: BRI perkuat pencadangan terhadap NPL jaga kualitas kredit
Baca juga: BRI group cetak rekor laba hingga Rp51 triliun
Baca juga: Laba bersih BRI tumbuh 67 persen menjadi Rp51,4 triliun pada 2022