Kemendikbudristek: Hampir 500 ribu mahasiswa ikuti program MBKM
8 Februari 2023 15:04 WIB
Ilustrasi - Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri saat Rapat Koordinasi Sosialisasi Peluncuran Aplikasi MBKM. ANTARA/Firman/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat sebanyak hampir 500 ribu mahasiswa mengikuti Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) sepanjang 2020 sampai 2022.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam merinci hampir 500 ribu mahasiswa ini meliputi 177 ribu mahasiswa mengikuti MBKM secara nasional dan 300 ribu mahasiswa mengikuti MBKM oleh perguruan tinggi masing-masing.
“Sudah ada 500 ribu mahasiswa yang mengikuti program-program Kampus Merdeka,” katanya dalam RDP bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu.
Nizam mengatakan sebanyak 177 ribu mahasiswa yang mengikuti program MBKM secara nasional berasal dari 1.150 perguruan tinggi dengan menghabiskan anggaran sebanyak Rp1,16 triliun.
Baca juga: Kemendikbudristek buka pendaftaran Kurikulum Merdeka lewat belajar.id
Baca juga: Kemendikbudristek: 151 ribu satuan implementasikan Kurikulum Merdeka
Program MBKM yang diikuti mahasiswa ini meliputi program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, Praktisi Mengajar dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Secara rinci, program MSIB diikuti oleh 67.622 mahasiswa dengan anggaran Rp256,08 miliar, Kampus Mengajar diikuti oleh 67.103 mahasiswa dengan anggaran Rp205,24 miliar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka diikuti 23.312 mahasiswa dengan anggaran Rp154,55 miliar.
Kemudian program Wirausaha Merdeka diikuti oleh 11.535 mahasiswa dengan anggaran Rp91,83 miliar, Praktisi Mengajar oleh 4.965 praktisi dengan anggaran Rp54,06 miliar dan IISMA oleh 2.513 mahasiswa dengan anggaran Rp399,43 miliar.
Khusus 2022, program MBKM diikuti oleh 98.245 peserta atau 55,49 persen dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan 78.805 peserta atau 44,51 persen dari swasta (PTS).
Lebih detil, untuk program MSIB diikuti oleh 40.154 peserta dari PTN dan 27.468 dari PTS, untuk Kampus Merdeka diikuti oleh 35.126 peserta dari PTN dan 31.977 dari PTS serta untuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka diikuti oleh 12.442 peserta dari PTN dan 10.870 dari PTS.
Selanjutnya, untuk program IISMA diikuti oleh 1.567 peserta dari PTN dan 537 dari dari PTS, Wirausaha Merdeka diikuti oleh 6.119 peserta dari PTN dan 5.416 dari PTS serta Praktisi Mengajar diikuti oleh 2.505 peserta dari PTN dan 2.460 dari PTS.
Sementara itu, Nizam mengatakan program MBKM ternyata membawa dampak ekonomi bagi peserta baik dari sisi mendapat pekerjaan lebih cepat maupun gaji pertama yang lebih cepat.
Ia menjelaskan alumni program Kampus Merdeka mendapatkan pekerjaan dalam waktu empat bulan dengan gaji pertama adalah sebesar 0,72 kali terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP).
Bahkan bagi alumni program IISMA waktu tunggu mendapat pekerjaan tidak sampai satu bulan dengan gaji pertama yang diperoleh mencapai 1,88 kali terhadap UMP.*
Baca juga: Kemendikbudristek sebut kepercayaan industri terhadap SMK meningkat
Baca juga: Kemendikbudristek segera buka pendaftaran Praktisi Mengajar
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam merinci hampir 500 ribu mahasiswa ini meliputi 177 ribu mahasiswa mengikuti MBKM secara nasional dan 300 ribu mahasiswa mengikuti MBKM oleh perguruan tinggi masing-masing.
“Sudah ada 500 ribu mahasiswa yang mengikuti program-program Kampus Merdeka,” katanya dalam RDP bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu.
Nizam mengatakan sebanyak 177 ribu mahasiswa yang mengikuti program MBKM secara nasional berasal dari 1.150 perguruan tinggi dengan menghabiskan anggaran sebanyak Rp1,16 triliun.
Baca juga: Kemendikbudristek buka pendaftaran Kurikulum Merdeka lewat belajar.id
Baca juga: Kemendikbudristek: 151 ribu satuan implementasikan Kurikulum Merdeka
Program MBKM yang diikuti mahasiswa ini meliputi program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, Praktisi Mengajar dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Secara rinci, program MSIB diikuti oleh 67.622 mahasiswa dengan anggaran Rp256,08 miliar, Kampus Mengajar diikuti oleh 67.103 mahasiswa dengan anggaran Rp205,24 miliar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka diikuti 23.312 mahasiswa dengan anggaran Rp154,55 miliar.
Kemudian program Wirausaha Merdeka diikuti oleh 11.535 mahasiswa dengan anggaran Rp91,83 miliar, Praktisi Mengajar oleh 4.965 praktisi dengan anggaran Rp54,06 miliar dan IISMA oleh 2.513 mahasiswa dengan anggaran Rp399,43 miliar.
Khusus 2022, program MBKM diikuti oleh 98.245 peserta atau 55,49 persen dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan 78.805 peserta atau 44,51 persen dari swasta (PTS).
Lebih detil, untuk program MSIB diikuti oleh 40.154 peserta dari PTN dan 27.468 dari PTS, untuk Kampus Merdeka diikuti oleh 35.126 peserta dari PTN dan 31.977 dari PTS serta untuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka diikuti oleh 12.442 peserta dari PTN dan 10.870 dari PTS.
Selanjutnya, untuk program IISMA diikuti oleh 1.567 peserta dari PTN dan 537 dari dari PTS, Wirausaha Merdeka diikuti oleh 6.119 peserta dari PTN dan 5.416 dari PTS serta Praktisi Mengajar diikuti oleh 2.505 peserta dari PTN dan 2.460 dari PTS.
Sementara itu, Nizam mengatakan program MBKM ternyata membawa dampak ekonomi bagi peserta baik dari sisi mendapat pekerjaan lebih cepat maupun gaji pertama yang lebih cepat.
Ia menjelaskan alumni program Kampus Merdeka mendapatkan pekerjaan dalam waktu empat bulan dengan gaji pertama adalah sebesar 0,72 kali terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP).
Bahkan bagi alumni program IISMA waktu tunggu mendapat pekerjaan tidak sampai satu bulan dengan gaji pertama yang diperoleh mencapai 1,88 kali terhadap UMP.*
Baca juga: Kemendikbudristek sebut kepercayaan industri terhadap SMK meningkat
Baca juga: Kemendikbudristek segera buka pendaftaran Praktisi Mengajar
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: