Kendari (ANTARA) - Manggala Agni daerah operasi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar mewaspadai ancaman dan bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun 2023.

"Kebakaran hutan dan lahan, dampaknya tidak saja menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup, tetapi juga dapat menghanguskan vegetasi dan berbagai tempat bersarang hewan, bahkan lebih mengerikan juga dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata kepala Manggala Agni daerah operasi Sultra Yanuar Fanca Kusuma di Kendari, Rabu.

Karenanya itu, lanjut Yanuar Fanca Kusuma mengingatkan seluruh lapisan masyarakat mengingat peristiwa kebakaran hutan di Taman Nasional Rawa Aopa Watu Mohai Kabupaten Bombana serta lahan di Puriala Kabupaten Konawe pada Januari lalu merupakan pembelajaran sehingga ke depannya diperlukan kebersamaan untuk melakukan upaya pencegahan.

Baca juga: Manggala Agni Sulawesi Tenggara siaga di daerah rawan karhutla
"Sekarang di Sulawesi Tenggara ini lagi ramai-ramainya para anak muda untuk berkemah, sehingga kebakaran lahan di Puriala Konawe selama dua hari diduga disebabkan sisa-sisa api unggun yang tidak diperhatikan sehingga menyebar sampai ratusan hektare dan hampir masuk ke pemukiman penduduk setempat," ujarnya.

Sebagai bentuk antisipasi dalam upaya pencegahan, pihaknya bersama sejumlah institusi terus melakukan sosialisasi di masyarakat hingga di lembaga pendidikan sebagai bentuk edukasi dalam menjaga dan melestarikan hutan yang bebas dari ancaman kebakaran.

"Saat edukasi kita mulai dari anak-anak sekolah sebagai generasi mendatang bahwa kebakaran hutan sangat berbahaya terhadap lingkungan," katanya menegaskan.

Mewaspadai kebakaran hutan dan lahan ini juga telah ditekankan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu di Banjar Baru Kalimantan Selatan bahwa ancaman Karhutla pada 2023 sangat tinggi.

Meski demikian Wapres optimistis Indonesia bisa menangani ancaman Karhutla itu karena adanya langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan lainnya dalam menangani dan menekan jumlah Karhutla di Indonesia.
Baca juga: Jokowi kembali wanti-wanti kapolda-pangdam jika terjadi karhutla
Baca juga: Pemerintah siapkan pencegahan kebakaran gambut lewat modifikasi cuaca