New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa kenaikan suku bunga yang berkelanjutan akan sesuai dan bahwa "proses disinflasi" telah dimulai.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 265,67 poin atau 0,78 persen, menjadi menetap di 34.156,69 poin. Indeks S&P 500 terangkat 52,92 poin atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada 4.164,00 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 226,34 poin atau 1,90 persen, menjadi berakhir di 12.113,79 poin.

Sebagian besar sektor di S&P 500 berakhir lebih tinggi. Sektor energi menjadi pemenang teratas karena harga minyak mentah melonjak lebih dari 3,0 persen atas pernyataan Powell. Sektor layanan teknologi dan komunikasi juga termasuk di antara yang meraih keuntungan tertinggi.

Powell mengatakan 2023 harus menjadi tahun "penurunan inflasi yang signifikan." Komentarnya memperbaharui harapan investor untuk kebijakan moneter yang kurang agresif yang goyah setelah laporan pekerjaan AS yang kuat Jumat lalu (3/2).

"Kami tidak menyangka akan sekuat ini," kata Powell di Economic Club of Washington, mengacu pada laporan penggajian non-pertanian (NFP) untuk Januari, tetapi itu "menunjukkan mengapa menurut kami ini akan menjadi proses yang memakan waktu cukup lama."

"Powell memperkirakan mereka tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, tetapi ada jalan yang baik, bahwa mereka mencapai apa yang perlu mereka capai," kata Shawn Cruz, kepala strategi perdagangan di TD Ameritrade.

Indeks utama Wall Street berfluktuasi dengan liar selama dan setelah pernyataan Powell, dan para analis mengatakan volatilitas kemungkinan tidak akan segera hilang.

"Sampai kita melihat pelunakan dan inflasi di seluruh ekonomi dan di seluruh dunia, akan sulit untuk mendorong pasar naik dengan cara yang menentukan," kata Carol Schleif, kepala investasi di BMO Family Office.

Nasdaq yang padat teknologi menguat karena berita dari Microsoft Corp, dan S&P 500 juga mendapat dorongan. Saham perusahaan tersebut naik 1,29 persen karena meluncurkan integrasi ChatGPT, sebuah chatbot dari OpenAI, ke dalam produknya.

Menyusul komentar Powell, Morgan Stanley mengatakan pihaknya menambahkan 25 basis poin ke perkiraannya untuk pertemuan kebijakan Mei, tetapi terus memperkirakan penurunan suku bunga 25 basis poin pertama untuk Desember 2023.

Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan pasar sekarang menetapkan perkiraan puncak suku bunga di atas 5,0 persen setelah data pekerjaan yang kuat pada Jumat (3/2).

Saham Baidu Inc yang tercatat di AS melonjak 12,18 persen setelah mesin pencari China itu mengatakan akan menyelesaikan pengujian proyek bergaya ChatGPT "Ernie Bot" pada Maret.

Di antara peraih keuntungan di Dow Jones Industrial Average, Boeing Inc naik 3,84 persen, setelah pembuat pesawat AS itu mengkonfirmasi akan memangkas sekitar 2.000 pekerjaan kerah putih.

Sejauh ini, lebih dari separuh perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan, dengan 69,1 persen di antaranya mengalahkan ekspektasi, menurut Refinitiv. Namun, para analis memperkirakan laba kuartal keempat turun 3,1 persen.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,98 miliar saham, sejalan dengan sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Wall Street berakhir turun, investor tunggu langkah Fed selanjutnya

Baca juga: Wall St jatuh, data pekerjaan lebih kuat picu kekhawatiran suku bunga