Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berterima kasih atas pemberian Anugerah Pena Emas Oleh PWI Pusat, karena seluruh proses tim penguji terhadap dirinya berjalan dengan lancar.

"Saya berterima kasih, yang diuji apa yang kita kerjakan sehari hari, sehingga tidak ada kesulitan, ya kita jawab apa adanya," kata Edy.

Mantan Pangkostrad itu juga menilai media merupakan sebuah kebutuhan bagi dirinya, bukan hanya sekadar patner dalam berkerja melainkan sebuah kebutuhan sehari-sehari.

"Saya sampaikan pers ini adalah kebutuhan saya, bukan patner kerja, saya butuh, merupakan kebutuhan, seperti kita makan, makan inikan kita butuh,"ujar Edy.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari mengatakan pemberian penghargaan pena emas kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dinilai kedekatannya dengan insan pers Sumatera Utara.

"Pak Gubernur layak diapreasiasi dengan pena emas karena kedekatannya dengan media dan tidak pernah menolak kalau di doorstop oleh wartawan,"ujarnya

Penyerahan SK dan plakat Anugerah Pena Emas akan diserahkan pada 9 Februari 2023 saat pembukaan Hari Pers Nasional di Medan.

Anugerah Pena Emas merupakan tanda penghargaan tertinggi yang diberikan oleh PWI kepada siapapun yang dinilai mempunyai jasa luar biasa dalam mengembangkan pers nasional di Indonesia. Anugerah ini dilaksanakan sejak tahun 1976 dengan penerima pertama adalah Sumanang seorang tokoh pers nasional.
Baca juga: PWI harap pers Indonesia tetap jaga independensi di tahun politik
Baca juga: PWI Pusat upayakan kepala daerah di AK-PWI tak terlibat masalah hukum