Pertamina setor Rp307 triliun ke negara di 2022, naik 83 persen
7 Februari 2023 17:26 WIB
Dirut Pertamina Nicke Widyawati bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan kontribusi Pertamina terhadap penerimaan negara pada tahun 2022 mencapai Rp307 triliun atau naik 83 persen dari tahun 2021 yang berjumlah Rp167 triliun.
“Baik dalam bentuk pajak, PNBP, dalam bentuk MMKBN (Minyak Mentah dan/atau Kondensat Bagian Negara). maupun dari dividen, dan juga signature bonus dengan total tahun 2022 adalah Rp307 triliun,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa.
Lonjakan signifikan setoran Pertamina ke negara pada 2022, salah satunya didukung oleh harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang melonjak dari 68 dolar AS per barel pada 2021 menjadi 97 dolar AS per barel.
Nicke juga menjelaskan bahwa capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang semula 40 persen menjadi 60,6 persen. Secara angka nilai TKDN mencapai Rp21 triliun dari target semula Rp14,3 triliun.
Pencapaian TKDN tersebut akibat adanya penetapan kebijakan dalam bentuk pedoman, tenaga kerja organisasi dan tenaga kerja individu di seluruh Pertamina Group. Kemudian sosialisasi dan pendekatan kepada vendor terkait TKDN serta kerja sama dengan lembaga independen terkait kajian dalam penggunaan produk dalam negeri.
Kemudian untuk tahun 2023, lanjut Nicke, kontribusi Pertamina terhadap penerimaan negara diproyeksikan mencapai Rp268 triliun atau turun 13 persen dibanding 2022. Hal tersebut lantaran terjadinya penurunan pada RKAP 2023 terutama dari sektor hulu migas dengan penurunan asumsi ICP sesuai APBN 2023.
“Di tahun 2023, sebetulnya dari sisi volume ada peningkatan karena di hulu juga ada peningkatan dari MMKBN, namun dikarenakan kita menggunakan ICP 90 (dolar AS per barel) maka secara total Rp270 triliun. Intinya kami akan selalu akan meningkatkan setoran ke negara,” ucapnya.
Sedangkan untuk target TKDN di RKAP 2023 adalah 45 persen dengan nilai sebesar Rp15,5 triliun. Nicke pun menegaskan bahwa Pertamina akan senantiasa berupaya meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap negara.
“Tahun ini tentu tidak akan kalah menarik karena target akan terus kita tingkatkan,” sebutnya.
Baca juga: Semester I Pertamina setor pendapatan ke negara Rp110,6 triliun
Baca juga: PGE akan tebar dividen 50 persen dari laba ke investor publik di 2024
Baca juga: Pertamina bukukan kenaikan laba bersih 95 persen pada 2021
“Baik dalam bentuk pajak, PNBP, dalam bentuk MMKBN (Minyak Mentah dan/atau Kondensat Bagian Negara). maupun dari dividen, dan juga signature bonus dengan total tahun 2022 adalah Rp307 triliun,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa.
Lonjakan signifikan setoran Pertamina ke negara pada 2022, salah satunya didukung oleh harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang melonjak dari 68 dolar AS per barel pada 2021 menjadi 97 dolar AS per barel.
Nicke juga menjelaskan bahwa capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang semula 40 persen menjadi 60,6 persen. Secara angka nilai TKDN mencapai Rp21 triliun dari target semula Rp14,3 triliun.
Pencapaian TKDN tersebut akibat adanya penetapan kebijakan dalam bentuk pedoman, tenaga kerja organisasi dan tenaga kerja individu di seluruh Pertamina Group. Kemudian sosialisasi dan pendekatan kepada vendor terkait TKDN serta kerja sama dengan lembaga independen terkait kajian dalam penggunaan produk dalam negeri.
Kemudian untuk tahun 2023, lanjut Nicke, kontribusi Pertamina terhadap penerimaan negara diproyeksikan mencapai Rp268 triliun atau turun 13 persen dibanding 2022. Hal tersebut lantaran terjadinya penurunan pada RKAP 2023 terutama dari sektor hulu migas dengan penurunan asumsi ICP sesuai APBN 2023.
“Di tahun 2023, sebetulnya dari sisi volume ada peningkatan karena di hulu juga ada peningkatan dari MMKBN, namun dikarenakan kita menggunakan ICP 90 (dolar AS per barel) maka secara total Rp270 triliun. Intinya kami akan selalu akan meningkatkan setoran ke negara,” ucapnya.
Sedangkan untuk target TKDN di RKAP 2023 adalah 45 persen dengan nilai sebesar Rp15,5 triliun. Nicke pun menegaskan bahwa Pertamina akan senantiasa berupaya meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap negara.
“Tahun ini tentu tidak akan kalah menarik karena target akan terus kita tingkatkan,” sebutnya.
Baca juga: Semester I Pertamina setor pendapatan ke negara Rp110,6 triliun
Baca juga: PGE akan tebar dividen 50 persen dari laba ke investor publik di 2024
Baca juga: Pertamina bukukan kenaikan laba bersih 95 persen pada 2021
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: