Konflik Rusia Ukraina
Ukraina tarik 19 juta buku berbahasa Rusia dari perpustakaan
7 Februari 2023 16:01 WIB
Arsip - Keluarga Ukraina Mykhalchenko membaca dan mendengarkan "Better Time Stories", sebuah proyek yang diperkenalkan untuk anak-anak Ukraina yang terpisah dari keluarga mereka di Rotterdam, Belanda, 25 Oktober 2022. (ANTARA/REUTERS/Piroschka van de Wouw/as)
London (ANTARA) - Ukraina telah menarik sebanyak 19 juta eksemplar buku dari era Soviet atau berbahasa Rusia dari perpustakaan pada November lalu, kata anggota parlemen pada Senin (6/2).
Yevheniya Kravchuk, wakil kepala komite kebijakan kemanusiaan dan informasi parlemen Ukraina, mengatakan dari 19 juta buku tersebut, 11 juta di antaranya berbahasa Rusia.
"Sejumlah buku berbahasa Ukraina dari era Soviet juga telah disingkirkan," kata Kravcuk, seperti dikutip dalam keterangan pada situs parlemen Ukraina, Verkhovna Rada.
"Ada pula rekomendasi untuk menyingkirkan dan menghapus buku-buku yang penulisnya mendukung agresi bersenjata melawan Ukraina," lanjutnya.
Belum jelas apa yang terjadi dengan buku yang telah ditarik.
Setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014, Kiev semakin membatasi penggunaan buku-buku berbahasa Rusia.
Proses "derusifikasi" itu meningkat ketika Rusia menginvasi Ukraina hampir setahun lalu.
Pada pertengahan 2022, Ukraina membatasi distribusi buku Rusia, sebagai upaya untuk melanjutkan pemutusan hubungan budaya di antara kedua negara tetangga itu.
Ukraina juga mencabut berbagai kebijakan mereka nilai sebagai upaya menindas identitas Ukraina selama berabad-abad.
"Secara umum, rasio buku berbahasa Rusia dan Ukraina di perpustakaan kami sangat disesalkan," kata Kravchuk.
"Jadi, kami kini membahas fakta tentang perlunya memperbarui pendanaan dan membeli buku-buku dalam bahasa Ukraina sesegera mungkin," lanjutnya.
Kravchuk menambahkan bahwa sekitar 44 persen buku di perpustakaan Ukraina ditulis dalam bahasa Rusia, sisanya dalam bahasa Ukraina atau bahasa lain dari negara-negara Uni Eropa.
Ukraina adalah bahasa resmi satu-satunya di negara itu. Sekitar separuh populasi sering atau hanya berbahasa Ukraina, dan sekitar 30 persen sering atau hanya berbahasa Rusia, menurut survei 2019 oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev.
Bahasa Rusia dan Ukraina sama-sama termasuk rumpun bahasa Slavik Timur. Meskipun banyak warga Ukraina berbahasa Rusia, warga Rusia umumnya kurang mengenali atau sukar memahami bahasa Ukraina.
Bahasa Rusia masih berperan besar dalam bisnis, budaya dan media, serta masih banyak digunakan di banyak kota, termasuk Kiev, meski penggunaan bahasa itu semakin dibatasi.
Peraturan mewajibkan kalangan bisnis dan institusi lainnya untuk menggunakan bahasa Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: Zelenskyy: Kondisi di garis depan pertempuran di Ukraina makin berat
Baca juga: Medvedev: Ukraina akan hancur jika AS terus pasok senjata
Baca juga: Jerman punya bukti mengenai kejahatan perang di Ukraina
Yevheniya Kravchuk, wakil kepala komite kebijakan kemanusiaan dan informasi parlemen Ukraina, mengatakan dari 19 juta buku tersebut, 11 juta di antaranya berbahasa Rusia.
"Sejumlah buku berbahasa Ukraina dari era Soviet juga telah disingkirkan," kata Kravcuk, seperti dikutip dalam keterangan pada situs parlemen Ukraina, Verkhovna Rada.
"Ada pula rekomendasi untuk menyingkirkan dan menghapus buku-buku yang penulisnya mendukung agresi bersenjata melawan Ukraina," lanjutnya.
Belum jelas apa yang terjadi dengan buku yang telah ditarik.
Setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014, Kiev semakin membatasi penggunaan buku-buku berbahasa Rusia.
Proses "derusifikasi" itu meningkat ketika Rusia menginvasi Ukraina hampir setahun lalu.
Pada pertengahan 2022, Ukraina membatasi distribusi buku Rusia, sebagai upaya untuk melanjutkan pemutusan hubungan budaya di antara kedua negara tetangga itu.
Ukraina juga mencabut berbagai kebijakan mereka nilai sebagai upaya menindas identitas Ukraina selama berabad-abad.
"Secara umum, rasio buku berbahasa Rusia dan Ukraina di perpustakaan kami sangat disesalkan," kata Kravchuk.
"Jadi, kami kini membahas fakta tentang perlunya memperbarui pendanaan dan membeli buku-buku dalam bahasa Ukraina sesegera mungkin," lanjutnya.
Kravchuk menambahkan bahwa sekitar 44 persen buku di perpustakaan Ukraina ditulis dalam bahasa Rusia, sisanya dalam bahasa Ukraina atau bahasa lain dari negara-negara Uni Eropa.
Ukraina adalah bahasa resmi satu-satunya di negara itu. Sekitar separuh populasi sering atau hanya berbahasa Ukraina, dan sekitar 30 persen sering atau hanya berbahasa Rusia, menurut survei 2019 oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev.
Bahasa Rusia dan Ukraina sama-sama termasuk rumpun bahasa Slavik Timur. Meskipun banyak warga Ukraina berbahasa Rusia, warga Rusia umumnya kurang mengenali atau sukar memahami bahasa Ukraina.
Bahasa Rusia masih berperan besar dalam bisnis, budaya dan media, serta masih banyak digunakan di banyak kota, termasuk Kiev, meski penggunaan bahasa itu semakin dibatasi.
Peraturan mewajibkan kalangan bisnis dan institusi lainnya untuk menggunakan bahasa Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: Zelenskyy: Kondisi di garis depan pertempuran di Ukraina makin berat
Baca juga: Medvedev: Ukraina akan hancur jika AS terus pasok senjata
Baca juga: Jerman punya bukti mengenai kejahatan perang di Ukraina
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: