Mendag Zulhas dorong pertumbuhan ekonomi nahdliyin
6 Februari 2023 21:48 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengahi) didampingi Wabup Trenggalek Muhamad Syah Nata Negara (kedua kiri) saat istigosah kubro di kantor PCNU Trenggalek dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Trenggalek, Senin (6/2/2023) (ANTARA/HO - Humas Pemkab Trenggalek)
Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong pertumbuhan ekonomi di kalangan Nahdliyin yang ada di daerah-daerah termasuk di Trenggalek untuk meningkatkan daya saing di era digital saat ini.
Pesan dan harapan itu disampaikan Zulhas saat menghadiri istigosah kubro di kantor PCNU Trenggalek dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Trenggalek, Senin.
"Kemarin saya membuka Seminar Himpunan Pengusaha Nahdliyin, maka saya bilang ayo satu abad NU ini kita jadikan bangkitnya ekonomi nahdliyin. Ini upaya bersama agar bapak-bapak an ibu-ibu lebih produktif an memiliki daya saing," kata Mendag Zulhas saat memberi pidato sambutan.
Menurut dia, salah satu fondasi kekuatan ekonomi daerah bertumpu pada pengembangan produk-produk lokal.
Dengan manajemen pemasaran yang baik dan didukung kemajuan teknologi digital, produk lokal pun diyakini bisa merambah pasar global.
Namun hal ini juga harus didukung kualitas yang baik demi meningkatkan daya saing di pasaran lokal, nasional maupun internasional.
Untuk mewujudkan itu perlu kolaborasi yang apik dan dukungan semua pihak. Misalnya, membantu mempertemukan produk skala kecil di tingkat atasnya.
"Jangan nanti ada ritel modern disini mengambil barangnya dari Jakarta. Harus mengambil dari NU yang ada di Trenggalek. Kadang-kadang modal tidak ada kita temukan minta bisa memanggil BRI bisa memanggil perbankan modal ada KUR namanya," imbuhnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, Zulhas meyakini akan mendorong peradaban yang lebih hebat dan maju.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu salah satunya adalah membantu skala-skala produk kecil yang berpotensi untuk didorong pertumbuhannya.
"Jadi kita umat ini penting bersatu. Kala kita kuat dan kokoh nantinya menang, umat ini kuat kita bisa konversi menjadi kekuatan ekonomi," katanya.
Menurutnya produk-produk lokal sudah banyak yang bisa meraih pangsa pasar mancanegara.
Dia mencontohkan singkong ketela jika dikelola dengan baik, di antaranya seperti kemasan yang menarik bisa memiliki nilai lebih.
Secara global, pihaknya juga mendidik bagi yang ingin ekspor dengan memanggil lembaga ekspor supaya lebih terampil dan usahanya berkembang.
Baca juga: PBNU: Badan Usaha Milik NU di Jember jadi percontohan se-Indonesia
Pesan dan harapan itu disampaikan Zulhas saat menghadiri istigosah kubro di kantor PCNU Trenggalek dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Trenggalek, Senin.
"Kemarin saya membuka Seminar Himpunan Pengusaha Nahdliyin, maka saya bilang ayo satu abad NU ini kita jadikan bangkitnya ekonomi nahdliyin. Ini upaya bersama agar bapak-bapak an ibu-ibu lebih produktif an memiliki daya saing," kata Mendag Zulhas saat memberi pidato sambutan.
Menurut dia, salah satu fondasi kekuatan ekonomi daerah bertumpu pada pengembangan produk-produk lokal.
Dengan manajemen pemasaran yang baik dan didukung kemajuan teknologi digital, produk lokal pun diyakini bisa merambah pasar global.
Namun hal ini juga harus didukung kualitas yang baik demi meningkatkan daya saing di pasaran lokal, nasional maupun internasional.
Untuk mewujudkan itu perlu kolaborasi yang apik dan dukungan semua pihak. Misalnya, membantu mempertemukan produk skala kecil di tingkat atasnya.
"Jangan nanti ada ritel modern disini mengambil barangnya dari Jakarta. Harus mengambil dari NU yang ada di Trenggalek. Kadang-kadang modal tidak ada kita temukan minta bisa memanggil BRI bisa memanggil perbankan modal ada KUR namanya," imbuhnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, Zulhas meyakini akan mendorong peradaban yang lebih hebat dan maju.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu salah satunya adalah membantu skala-skala produk kecil yang berpotensi untuk didorong pertumbuhannya.
"Jadi kita umat ini penting bersatu. Kala kita kuat dan kokoh nantinya menang, umat ini kuat kita bisa konversi menjadi kekuatan ekonomi," katanya.
Menurutnya produk-produk lokal sudah banyak yang bisa meraih pangsa pasar mancanegara.
Dia mencontohkan singkong ketela jika dikelola dengan baik, di antaranya seperti kemasan yang menarik bisa memiliki nilai lebih.
Secara global, pihaknya juga mendidik bagi yang ingin ekspor dengan memanggil lembaga ekspor supaya lebih terampil dan usahanya berkembang.
Baca juga: PBNU: Badan Usaha Milik NU di Jember jadi percontohan se-Indonesia
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: