Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan Mataram bebas dari genangan air kendati hujan terus mengguyur Kota Mataram selama tiga hari berurut-urut.

"Alhamdulillah, selama tiga hari hujan tidak ada laporan terkait genangan air, termasuk di sejumlah titik rawan genangan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Senin.

Beberapa titik rawan genangan, sebutnya, seperti di Jalan Airlangga, Jalan Sriwijaya, kawasan Tanah Haji, dan Karang Buaya, terpantau drainase berjalan lancar dan normal dan hingga saat ini belum ada laporan terjadi genangan maupun luapan air akibat hujan deras yang terjadi tiga hari terakhir.

"Ini menjadi satu tanda bahwa saluran yang ada berfungsi secara maksimal," katanya.

Selain itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi terjadinya genangan pada sejumlah titik rawan tersebut, sebanyak 270 orang petugas harian lepas di Dinas PUPR tetap diturunkan melakukan normalisasi saluran dan sungai sebagai langkah pencegahan banjir, genangan serta luapan ke rumah penduduk.

Petugas harian lepas itu, siaga secara rutin melakukan pembersihan, penggalian serta pengangkatan sedimen termasuk sampah di seluruh saluran se-Kota Mataram guna memaksimalkan fungsi saluran.

"Dengan demikian ketika terjadi hujan deras, tidak terjadi kelebihan kapasitas dan air tidak meluap ke jalan," katanya.

Sementara terkait anggaran normalisasi, Miftahurranman mengatakan, kegiatan normalisasi saluran dan sungai dilaksanakan dengan menggunakan anggaran rutin.

"Kecuali kalau ada intervensi program kegiatan, barulah ada anggaran dan itu tergantung kondisi di lapangan," katanya.

Seperti kondisi genangan di Karang Sukun dan Pejeruk terjadi karena tidak ada saluran di sekitar itu. Karenanya, untuk menghindari adanya genangan perlu ada saluran.

"Alhamdulillah setelah selesai, tidak ada genangan lagi," katanya.

Sementara menyinggung tentang anggaran pembuatan saluran, Miftahurrahman mengatakan, anggaran pembuatan saluran bervariasi tergantung panjang dan kondisi saluran yang akan diintervensi.

"Tahun 2022 banyak yang kita buat, tapi kecil-kecil. Seperti di saluran di Karang Sukun panjangnya sekitar 70 meter dengan anggaran Rp85 juta," katanya.

Baca juga: Dinas PUPR Mataram bangun tanggul di Karang Seraya cegah genangan

Baca juga: Dinas PUPR Mataram buka tender proyek irigasi Rp4,6 miliar