Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat memantau proses pengobatan 280 pasien tuberkulosis (TBC) selama enam bulan ke depan guna memastikan upaya tersebut maksimal sehingga pasien bisa sembuh.

"Kita pantau selama enam bulan dari proses minum obat secara rutin hingga 'treatment' lainnya," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat ditemui di Palmerah, Jakarta Barat, Senin.

Pemantauan pasien langsung dilakukan oleh ratusan kader Puskesmas di setiap kecamatan dan kelurahan.

Jika ada beberapa pasien yang kedapatan tidak mengikuti program pengobatan secara teratur, maka kader akan mengingatkan pasien dengan cara mendatangi rumahnya.

Erizon mengatakan, ke-280 warga ini terdeteksi mengidap TBC setelah mengikuti program pemeriksaan keliling yang telah bergulir selama Januari 2023.

Baca juga: Sudinkes Jakbar bagikan kiat hindari TBC dengan pencahayaan yang cukup
Baca juga: Sudinkes Jakbar kerahkan kader puskesmas pantau proses pengobatan TBC

Ke-280 warga itu mengidap penyakit TBC lantaran sebelum memiliki riwayat penyakit itu berkontak dengan pasien TBC. "Mereka bahkan tidak tahu kalau mengidap TBC. Baru ketahuan ketika diperiksa," kata Erizon.

Karena itu, Erizon bersyukur lantaran program pemeriksaan TBC keliling dapat membantu menemukan kasus baru.

Dengan demikian, pihaknya dapat melakukan pencegahan TBC sejak dini sehingga angka sebaran kasus di wilayah Jakarta Barat bisa diperkecil.

Ketika ditanya terkait total jumlah kasus TBC di wilayah Jakarta Barat (Jakbar), Erizon enggan menjelaskan secara rinci.