Wisata desa Banyuwangi peroleh penghargaan "ASEAN Tourism Standart"
6 Februari 2023 15:56 WIB
Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, Mahsun menerima penghargaan ASEAN Tourism Standart dari Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Yogyakarta. Minggu (5/2/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi/am.
Banyuwangi (ANTARA) - Wisata Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan penghargaan kategori Community Based Tourism atau pariwisata berbasis masyarakat di ajang ASEAN Tourism Standart 2023.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kepada Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, di acara ASEAN Tourism Standart 2023 di Yogyakarta, Minggu (5/2).
"Kami sangat bangga, dan ini tentunya modal kami untuk terus mengakomodir potensi SDM dan SDA yang ada di Desa Tamansari dan juga kami akan terus menggali inovasi-inovasi baru untuk mendukung pengembangan Desa Tamansari," Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, Mahsun di Banyuwangi, Senin.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa pariwisata di Banyuwangi menjadi payung untuk mengkonsolidasi seluruh potensi yang lain, mulai pemberdayaan ekonomi hingga pelestarian lingkungan.
"Pariwisata di Banyuwangi menjadi umbrella bagi yang lain, tidak hanya sekadar industri hiburan tapi juga harus memiliki nilai lain yang berdampak langsung kepada masyarakat. Baik ekonomi, sosial, budaya maupun lingkungan," ucap Ipuk.
ASEAN Tourism Standart ini merupakan penghargaan yang dibentuk atas dasar inisiatif dari ke-10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong kemajuan pariwisata. ASEAN Tourism Standart ini dimaksudkan untuk menciptakan satu destinasi di kawasan ASEAN yang bermutu tinggi.
"Desa Wisata Tamansari Banyuwangi merupakan paket komplit. Pariwisata tumbuh dari masyarakat dan berkelanjutan," kata Menparekraf saat menganugerahkan penghargaan itu di Yogyakarta.
Menteri Sandiaga meyakini dalam kurun waktu 10 tahun ke depan Wisata Desa Tamansari akan menjadi tujuan wisata dunia karena pariwisata ini hanya menunjang dan menjadi pilar serta yang menopang kehidupan di sini adalah budayanya.
"Untuk itu Desa Tamansari Banyuwangi harus terus bergerak untuk berprestasi guna dapat mengejar menjadi wisata kelas dunia," ucap Sandiaga Uno.
Wisata Desa Tamansari yang terletak di kaki Gunung Ijen ini merupakan pariwisata berbasis masyarakat yang melakukan pariwisata tidak hanya keuntungan semata, namun berfokus pada keberlangsungan dari lingkungan, sosial maupun budaya itu sendiri.
Penghargaan yang diberikan pada rangkaian acara ASEAN Tourism Standart ini menambah deretan penghargaan untuk Desa Tamansari. Sebelumnya Tamansari menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan Creative Tourism Destination Award 2022 oleh MarkPlus Tourism.
Baca juga: Bupati Banyuwangi sebut Festival Imlek jadi media merajut keragaman
Baca juga: Sandi: Pengembangan Banyuwangi bisa diintegrasikan dengan Bali Barat
Baca juga: Sandi ingin produk ekraf Banyuwangi punya daya saing untuk gaet wisnus
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kepada Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, di acara ASEAN Tourism Standart 2023 di Yogyakarta, Minggu (5/2).
"Kami sangat bangga, dan ini tentunya modal kami untuk terus mengakomodir potensi SDM dan SDA yang ada di Desa Tamansari dan juga kami akan terus menggali inovasi-inovasi baru untuk mendukung pengembangan Desa Tamansari," Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, Mahsun di Banyuwangi, Senin.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa pariwisata di Banyuwangi menjadi payung untuk mengkonsolidasi seluruh potensi yang lain, mulai pemberdayaan ekonomi hingga pelestarian lingkungan.
"Pariwisata di Banyuwangi menjadi umbrella bagi yang lain, tidak hanya sekadar industri hiburan tapi juga harus memiliki nilai lain yang berdampak langsung kepada masyarakat. Baik ekonomi, sosial, budaya maupun lingkungan," ucap Ipuk.
ASEAN Tourism Standart ini merupakan penghargaan yang dibentuk atas dasar inisiatif dari ke-10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong kemajuan pariwisata. ASEAN Tourism Standart ini dimaksudkan untuk menciptakan satu destinasi di kawasan ASEAN yang bermutu tinggi.
"Desa Wisata Tamansari Banyuwangi merupakan paket komplit. Pariwisata tumbuh dari masyarakat dan berkelanjutan," kata Menparekraf saat menganugerahkan penghargaan itu di Yogyakarta.
Menteri Sandiaga meyakini dalam kurun waktu 10 tahun ke depan Wisata Desa Tamansari akan menjadi tujuan wisata dunia karena pariwisata ini hanya menunjang dan menjadi pilar serta yang menopang kehidupan di sini adalah budayanya.
"Untuk itu Desa Tamansari Banyuwangi harus terus bergerak untuk berprestasi guna dapat mengejar menjadi wisata kelas dunia," ucap Sandiaga Uno.
Wisata Desa Tamansari yang terletak di kaki Gunung Ijen ini merupakan pariwisata berbasis masyarakat yang melakukan pariwisata tidak hanya keuntungan semata, namun berfokus pada keberlangsungan dari lingkungan, sosial maupun budaya itu sendiri.
Penghargaan yang diberikan pada rangkaian acara ASEAN Tourism Standart ini menambah deretan penghargaan untuk Desa Tamansari. Sebelumnya Tamansari menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan Creative Tourism Destination Award 2022 oleh MarkPlus Tourism.
Baca juga: Bupati Banyuwangi sebut Festival Imlek jadi media merajut keragaman
Baca juga: Sandi: Pengembangan Banyuwangi bisa diintegrasikan dengan Bali Barat
Baca juga: Sandi ingin produk ekraf Banyuwangi punya daya saing untuk gaet wisnus
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: