Padang (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar menyebutkan angka prevalensi anak gagal tumbuh akibat gizi buruk atau stunting di provinsi itu naik 1,9 persen pada 2022 jika dibandingkan tahun 2021.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati di Padang, Minggu mengatakan pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di Sumbar sebesar 23,3 persen dan naik menjadi 25,2 persen pada 2022.
Menurut dia berbagai upaya dilakukan untuk terus menekan angka kasus stunting, diantaranya dengan membangun Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang merupakan program pemberdayaan masyarakat untuk pemenuhan gizi seimbang.
Selain itu juga ada Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) dan program Bapak Asuh Stunting.
Baca juga: BKKBN: Penanganan stunting masih terbentur ego sektoral
Baca juga: Wagub: Prevalensi stunting di Sumbar 25,2 persen
Ia mengatakan jika pemerintah tidak mencukupi dalam hal dana dalam melakukan penanganan stunting maka pihaknya menggerakkan masyarakat, untuk menjadi bapak asuh stunting sebagai salah satu jalan memenuhi kebutuhan gizi anak yang terdata berisiko stunting.
"Merekrut bapak asuh ini bisa dilakukan sebanyak-banyaknya baik dari masyarakat, CSR perusahaan dan lainnya. Intinya anak harus mengonsumsi satu butir telur setiap hari dan dalam waktu enam bulan akan ada pergerakan tinggi badan anak," kata dia.
Menurut dia dengan memberikan protein hewani saja setiap hari bisa membantu dan pihaknya harus memantau setiap hari terhadap tumbuuh kembang anak yang berisiko stunting.
"Dengan berbagai program ini tentunya dapat menekan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 nantinya," kata dia.
Sementara Wali Kota Padang Hendri Septa meminta BKKBN dapat memberikan arahan berupa langkah kongkret dalam menekan angka stunting.
“Kita berharap dengan pengawasan BKKBN dan salah satunya kita dibantu adalah dapur sehat cegah stunting, ini tadi kita sudah diluncurkan yang nantinya kita serahkan kepada jajaran untuk membantu para calon ibu bagaimana dia ketika hamil mereka mengkonsumsi makanan yang sehat untuk janinnya," kata dia.
Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas identifikasi penurunan stunting Sumbar
Baca juga: BKKBN Sumbar galakkan bapak asuh cegah stunting pada anak berisiko
Baca juga: BKKBN Sumbar gandeng seluruh pihak turunkan kasus stunting
BKKBN: Angka Prevalensi stunting Sumbar 2022 naik 1,9 persen
5 Februari 2023 17:33 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati. ANTARA/HO-BKKBN Sumbar
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: