Bamsoet dorong pengembangan jalur khusus sepeda
5 Februari 2023 10:34 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat membuka kegiatan Gowes Bersama Komunitas Sepeda Jakarta dalam rangkaian ulang tahun ketiga Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) di Jakarta, Minggu (5/2/2023). (ANTARA/HO-Humas MPR RI)
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pengembangan jalur khusus sepeda sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat.
Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet itu, gaya hidup bersepeda mendapat tren positif sejak awal pandemi COVID-19 dan hal itu bisa menjadi jembatan untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk transportasi jarak dekat.
"Karenanya pemerintah daerah perlu mendukung kegiatan bersepeda ini, dengan menyiapkan lebih banyak lagi jalur khusus sepeda," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Bamsoet setelah membuka kegiatan Gowes Bersama Komunitas Sepeda Jakarta dalam rangkaian ulang tahun ketiga Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) pada Minggu pagi.
Gowes bersama tersebut menempuh jarak sejauh 40 km dari Sudirman melintasi Gedung MPR/DPR RI hingga berakhir di Tamarind and Lime Resto di bilangan Senopati.
Dia juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengklaim telah terdapat lebih dari 300 km jalur khusus sepeda di ibu kota.
Menurut Bamsoet meskipun efektivitas penggunaannya masih banyak diperdebatkan, namun setidaknya DKI telah melakukan terobosan lewat penyediaan jalur khusus sepeda.
Ia menyebutkan bahwa Belanda sekalipun membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun untuk mengoptimalkan efektivitas jalur khusus sepeda di jalan raya.
"Survei ITDP pada 2021 melaporkan di jalur sepeda Jalan Jenderal Sudirman, dalam rentang 14 jam pada hari kerja, terdapat sekitar 2.194 pesepeda melintas mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.00 WIB. Itu menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat kita sangat gemar bersepeda, karena itu butuh didukung sarana dan prasarana yang efektif dan efisien," katanya.
Pria yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut turut mendorong para pesepeda mempertimbangkan untuk membeli sepeda buatan anak bangsa, yang kualitasnya tidak kalah dibanding sepeda impor.
Hal itu, lanjut Bamsoet, sudah dicontohkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang banyak menggunakan sepeda buatan dalam negeri untuk berolahraga.
"Ada merek Kreuz, Polygon, Elemen, serta masih banyak lagi berbagai merek lainnya. Dengan membeli sepeda dalam negeri kita sudah berkontribusi terhadap pertumbuhan industri nasional dan pembukaan lapangan pekerjaan. Berkah booming sepeda harus dinikmati pelaku usaha nasional, bukan malah menguntungkan impor," ujarnya.
Baca juga: DKI anggarkan Rp7,5 miliar untuk optimalisasi jalur sepeda
Baca juga: Dishub DKI harapkan penegakan hukum bagi penerobos jalur sepeda
Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet itu, gaya hidup bersepeda mendapat tren positif sejak awal pandemi COVID-19 dan hal itu bisa menjadi jembatan untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk transportasi jarak dekat.
"Karenanya pemerintah daerah perlu mendukung kegiatan bersepeda ini, dengan menyiapkan lebih banyak lagi jalur khusus sepeda," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Bamsoet setelah membuka kegiatan Gowes Bersama Komunitas Sepeda Jakarta dalam rangkaian ulang tahun ketiga Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) pada Minggu pagi.
Gowes bersama tersebut menempuh jarak sejauh 40 km dari Sudirman melintasi Gedung MPR/DPR RI hingga berakhir di Tamarind and Lime Resto di bilangan Senopati.
Dia juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengklaim telah terdapat lebih dari 300 km jalur khusus sepeda di ibu kota.
Menurut Bamsoet meskipun efektivitas penggunaannya masih banyak diperdebatkan, namun setidaknya DKI telah melakukan terobosan lewat penyediaan jalur khusus sepeda.
Ia menyebutkan bahwa Belanda sekalipun membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun untuk mengoptimalkan efektivitas jalur khusus sepeda di jalan raya.
"Survei ITDP pada 2021 melaporkan di jalur sepeda Jalan Jenderal Sudirman, dalam rentang 14 jam pada hari kerja, terdapat sekitar 2.194 pesepeda melintas mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.00 WIB. Itu menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat kita sangat gemar bersepeda, karena itu butuh didukung sarana dan prasarana yang efektif dan efisien," katanya.
Pria yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut turut mendorong para pesepeda mempertimbangkan untuk membeli sepeda buatan anak bangsa, yang kualitasnya tidak kalah dibanding sepeda impor.
Hal itu, lanjut Bamsoet, sudah dicontohkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang banyak menggunakan sepeda buatan dalam negeri untuk berolahraga.
"Ada merek Kreuz, Polygon, Elemen, serta masih banyak lagi berbagai merek lainnya. Dengan membeli sepeda dalam negeri kita sudah berkontribusi terhadap pertumbuhan industri nasional dan pembukaan lapangan pekerjaan. Berkah booming sepeda harus dinikmati pelaku usaha nasional, bukan malah menguntungkan impor," ujarnya.
Baca juga: DKI anggarkan Rp7,5 miliar untuk optimalisasi jalur sepeda
Baca juga: Dishub DKI harapkan penegakan hukum bagi penerobos jalur sepeda
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023
Tags: