China makin percaya dengan Rusia setelah kunjungan utusan
4 Februari 2023 17:53 WIB
Arsip - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersalaman dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat rapat di Phnom Penh, Kamboja. (5/8/2022)(ANTARA FOTO/Russian Foreign Ministry/Handout via REUTERS/wsj/mca) (via REUTERS/RUSSIAN FOREIGN MINISTRY)
Shanghai (ANTARA) - China mengatakan pada Sabtu bahwa kepercayaan politik dengan Rusia meningkat setelah Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu mengunjungi negara itu minggu ini dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
China ingin bekerja sama dengan Rusia dalam melaksanakan kemitraan strategis dan memajukan hubungan antarnegara, kata Kementerian Luar Negeri China.
Tahun lalu di Moskow, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kemitraan strategis yang bertujuan untuk mengekang pengaruh AS.
Kedua kepala negara tersebut mengatakan tidak ada aspek atau bidang terlarang di dalam kerja sama yang dilakukan.
Dalam kunjungan ke Rusia pada 2-3 Februari, Ma Zhaoxu juga bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dan Sergey Vershinin.
Selama pertemuan itu, Ma bertukar pandangan tentang kerja sama bilateral dan multilateral serta isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.
Pernyataan itu muncul setelah ketegangan antara China dan AS meningkat, setelah sebuah balon China terbang di atas wilayah udara AS.
Washington menggambarkannya sebagai balon mata-mata sementara China mengatakan itu adalah pesawat yang digunakan untuk ilmu meteorologi sipil dan tujuan ilmiah lainnya.
Kegaduhan itu telah menyebabkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungan ke China yang sebelumnya diperkirakan dimulai Jumat.
Kemenlu China mengatakan pada Sabtu bahwa benda milik China yang terbang di atas wilayah udara AS adalah kejadian yang tidak dapat dihindarkan, dan menuduh politisi dan media AS memanfaatkan situasi untuk mencoreng China.
Di sisi lain, AS menyatakan pesawat itu adalah balon pengintai yang dicurigai telah jelas melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan AS.
Pernyataan Kemenlu China tentang kunjungan Ma tidak menyebutkan Ukraina, di mana Rusia melancarkan operasi militer selama hampir setahun. China telah menahan diri untuk tidak mengutuk atau menyebut operasi itu sebagai sebuah "invasi".
Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengatakan pada Kamis bahwa hubungan Moskow dengan China tidak terbatas, dan memiliki cakupan lebih tinggi dan lebih luas, meskipun bukanlah sebuah aliansi militer resmi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia puji hubungan tingkat tinggi dengan China
Baca juga: Menlu China gelar percakapan via telepon dengan Menlu Rusia
Baca juga: Xi-Putin bertemu secara virtual menjelang pergantian tahun
China ingin bekerja sama dengan Rusia dalam melaksanakan kemitraan strategis dan memajukan hubungan antarnegara, kata Kementerian Luar Negeri China.
Tahun lalu di Moskow, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kemitraan strategis yang bertujuan untuk mengekang pengaruh AS.
Kedua kepala negara tersebut mengatakan tidak ada aspek atau bidang terlarang di dalam kerja sama yang dilakukan.
Dalam kunjungan ke Rusia pada 2-3 Februari, Ma Zhaoxu juga bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dan Sergey Vershinin.
Selama pertemuan itu, Ma bertukar pandangan tentang kerja sama bilateral dan multilateral serta isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.
Pernyataan itu muncul setelah ketegangan antara China dan AS meningkat, setelah sebuah balon China terbang di atas wilayah udara AS.
Washington menggambarkannya sebagai balon mata-mata sementara China mengatakan itu adalah pesawat yang digunakan untuk ilmu meteorologi sipil dan tujuan ilmiah lainnya.
Kegaduhan itu telah menyebabkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungan ke China yang sebelumnya diperkirakan dimulai Jumat.
Kemenlu China mengatakan pada Sabtu bahwa benda milik China yang terbang di atas wilayah udara AS adalah kejadian yang tidak dapat dihindarkan, dan menuduh politisi dan media AS memanfaatkan situasi untuk mencoreng China.
Di sisi lain, AS menyatakan pesawat itu adalah balon pengintai yang dicurigai telah jelas melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan AS.
Pernyataan Kemenlu China tentang kunjungan Ma tidak menyebutkan Ukraina, di mana Rusia melancarkan operasi militer selama hampir setahun. China telah menahan diri untuk tidak mengutuk atau menyebut operasi itu sebagai sebuah "invasi".
Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengatakan pada Kamis bahwa hubungan Moskow dengan China tidak terbatas, dan memiliki cakupan lebih tinggi dan lebih luas, meskipun bukanlah sebuah aliansi militer resmi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia puji hubungan tingkat tinggi dengan China
Baca juga: Menlu China gelar percakapan via telepon dengan Menlu Rusia
Baca juga: Xi-Putin bertemu secara virtual menjelang pergantian tahun
Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: