Denpasar (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungannya ke pembangunan rumah sakit internasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali menyampaikan keinginannya agar proyek itu dapat menjadi percontohan bagi daerah lain.

"Harapannya tentu ini suatu model yang bisa direplikasi di tempat lain. Kita tahu bahwa jumlah rumah sakit dan pusat kesehatan unggulan kita relatif masih terbatas," kata Menko Airlangga Hartarto di Denpasar, Sabtu.

Menko Airlangga yang datang selaku Ketua Dewan Nasional KEK itu melihat jumlah rumah sakit unggulan di Indonesia, seperti yang akan dibangun di KEK Sanur, tak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada.

Sebelumnya dikatakan bahwa rumah sakit internasional yang terletak di jantung Kota Denpasar itu memiliki luas total 41,26 hektare dengan 55 persen menjadi kawasan hijau.

Untuk rumah sakit telah dibangun 3,5 persen pada Januari lalu, sementara fasilitas penunjang seperti hotel telah dibangun hingga 35,58 persen dengan prediksi rampung pada November 2022.

Baca juga: Sandiaga: KEK Sanur tak hanya untuk healing tapi juga wisata kesehatan

"Ini pembangunan KEK kesehatan pertama di Indonesia, kita lihat di belakang ada renovasi hotel, dan rumah sakit ada di depan yang ditargetkan tahun depan selesai. Tentunya ini akan mengubah industri kesehatan di Indonesia, di mana sekarang industri kesehatan yang super spesialis belum banyak tersedia," ujar Menko Airlangga Hartarto.

Menko Perekonomian itu mengatakan di KEK Sanur akan dibangun klinik super spesialis dengan konsultan dari Klinik Mayo, berisi pusat estetika, kanker, dan riset onkologi.

"Tentu diharapkan ini bisa menambah kelengkapan industri pariwisata di Bali dan kalau kesehatannya mendapatkan first class itu kepercayaan wisatawan untuk datang semakin tinggi," katanya.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Christine Hutabarat menambahkan rencananya KEK Sanur mulai beroperasi pada Januari 2024.

"Termasuk hotelnya juga, untuk IHC BUMN. Sementara nama hotel (Grand Inna Bali Beach) berubah menjadi Meru karena hotel bintang lima BUMN namanya Meru," jelasnya.

Baca juga: InJourney: KEK Sanur diharapkan beroperasi kuartal pertama 2024
Baca juga: KEK Kesehatan Sanur-Bali didukung dokter asing dan dokter diaspora