Indonesia akan perluas dana COVID-19 jadi ASEAN Response Fund
4 Februari 2023 15:20 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan hasil ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM) Retreat 2023 dalam konferensi pers di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (4/2/2023). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan memperluas penggalangan dana yang semula hanya untuk penanggulangan pandemi COVID-19 di negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), COVID-19 Response Fund, menjadi ASEAN Response Fund.
Rencana tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan para menlu ASEAN, yakni ASEAN Foreign Ministers' Retreat (AMM), di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu.
"Kami (anggota ASEAN) setuju untuk memperluas dana ASEAN COVID-19 Response Fund menjadi ASEAN Response Fund," ujar Retno dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut.
Negara-negara anggota ASEAN sebelumnya telah memiliki ASEAN COVID-19 Response Fund, yang disepakati pada Dewan Koordinasi ASEAN ke-28 di Hanoi pada 2020. Dana tersebut merupakan sebuah kerja sama pendanaan aksi tanggap darurat untuk penanganan COVID-19.
Namun, ASEAN COVID-19 Response Fund yang pengelolaannya difasilitasi oleh Sekretariat ASEAN itu sifatnya sukarela dan terbuka untuk dukungan dari negara anggota ASEAN, mitra wicara, dan mitra eksternal ASEAN lainnya.
Dana ASEAN COVID-19 Response Fund juga didapat dari alokasi uang kerja sama ASEAN Plus One dan ASEAN Plus Three, yang terdiri atas Jepang, Korea Selatan, dan China
Baca juga: Jokowi hargai kontribusi Jepang dalam ASEAN COVID-19 Response Fund
Meski sudah ada rencana pembentukan ASEAN Response Fund, Menlu Retno tidak menjelaskan secara spesifik terkait tujuan, pedoman maupun pengaturan pengelolaan penggunaan dana tersebut.
Menurut dia, ASEAN Response Fund merupakan salah satu upaya Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong sejumlah kerja sama ASEAN di bawah keketuaannya tahun ini, meliputi antisipasi krisis pangan, penguatan kerja sama kesehatan, serta penanggulangan tindak pidana perdagangan orang.
Selama memegang keketuaan ASEAN, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas, yakni pemulihan dan pembangunan kembali (recovery and rebuilding), ekonomi digital (digital economy), dan pembangunan berkelanjutan (sustainability).
Baca juga: ASEAN, China dan Bank Dunia Bahas "Standby Fund"
Baca juga: Menkeu ASEAN sepakati pembentukan dana infrastruktur
Rencana tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan para menlu ASEAN, yakni ASEAN Foreign Ministers' Retreat (AMM), di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu.
"Kami (anggota ASEAN) setuju untuk memperluas dana ASEAN COVID-19 Response Fund menjadi ASEAN Response Fund," ujar Retno dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut.
Negara-negara anggota ASEAN sebelumnya telah memiliki ASEAN COVID-19 Response Fund, yang disepakati pada Dewan Koordinasi ASEAN ke-28 di Hanoi pada 2020. Dana tersebut merupakan sebuah kerja sama pendanaan aksi tanggap darurat untuk penanganan COVID-19.
Namun, ASEAN COVID-19 Response Fund yang pengelolaannya difasilitasi oleh Sekretariat ASEAN itu sifatnya sukarela dan terbuka untuk dukungan dari negara anggota ASEAN, mitra wicara, dan mitra eksternal ASEAN lainnya.
Dana ASEAN COVID-19 Response Fund juga didapat dari alokasi uang kerja sama ASEAN Plus One dan ASEAN Plus Three, yang terdiri atas Jepang, Korea Selatan, dan China
Baca juga: Jokowi hargai kontribusi Jepang dalam ASEAN COVID-19 Response Fund
Meski sudah ada rencana pembentukan ASEAN Response Fund, Menlu Retno tidak menjelaskan secara spesifik terkait tujuan, pedoman maupun pengaturan pengelolaan penggunaan dana tersebut.
Menurut dia, ASEAN Response Fund merupakan salah satu upaya Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong sejumlah kerja sama ASEAN di bawah keketuaannya tahun ini, meliputi antisipasi krisis pangan, penguatan kerja sama kesehatan, serta penanggulangan tindak pidana perdagangan orang.
Selama memegang keketuaan ASEAN, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas, yakni pemulihan dan pembangunan kembali (recovery and rebuilding), ekonomi digital (digital economy), dan pembangunan berkelanjutan (sustainability).
Baca juga: ASEAN, China dan Bank Dunia Bahas "Standby Fund"
Baca juga: Menkeu ASEAN sepakati pembentukan dana infrastruktur
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
Tags: