Hermono di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan Kuala Lumpur boleh dibilang battle ground bagi politisi untuk mendapatkan mendapatkan suara, mengingat potensi jumlah suara yang sangat besar.
Jika melihat pemilu sebelumnya dan dari pengalaman dirinya di banyak negara, kata Hermono, PPLN di Kuala Lumpur bisa dikatakan menghadapi tantangan paling kompleks.
Selain karena jumlah pemilihnya besar, ujar dia, tantangan pada proses pemilu di wilayah itu juga disebabkan karakteristik pemilih serta tekanan yang relatif besar --karena banyaknya kepentingan untuk memperebutkan suara.
“Oleh sebab itu saya sudah sampaikan kemarin ke PPLN yang sudah dilantik, bahwa tantangan yang akan Anda hadapi itu tidak ringan. Mungkin PPLN yang paling berat di seluruh dunia,” ujar Hermono.
Ia mengatakan PPLN harus betul-betul siap dan salah satu kuncinya adalah mereka harus betul-betul solid agar tidak mudah diintervensi oleh pihak-pihak dari luar.
“Karena pasti ada yang akan mengintervensi, kalau kita melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya,” kata Hermono.
“Oleh sebab itu, saya pesan, kekuatan Anda adalah di 'solidity' yang akan menentukan sukses tidaknya PPLN. Karena kalau sudah bisa dipengaruhi, ditekan, maka ini justru akan membuyarkan seluruh kerja PPLN,” kata Dubes, menegaskan.
Ketujuh anggota PPLN Kuala Lumpur itu dilantik di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada Kamis (2/2).
Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit S. Widiyanto dan Konsul Jenderal RI Penang Bambang Suharto juga telah melantik masing-masing tujuh anggota PPLN untuk Pemilu 2024 pada hari yang sama.
Di Sarawak, Konsul Jenderal RI Kuching R Sigit Witjaksono pada Jumat melantik tujuh anggota PPLN Kuching yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024.
Baca juga: Dubes minta Muhammadiyah ikut ciptakan suasana Pemilu yang kondusif
Baca juga: Perwakilan RI di Malaysia mulai mendata ulang seluruh WNI