Tangerang (ANTARA) - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan program dan juga inovasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam penanganan stunting dan kemiskinan tergolong baik dan harus direplikasi oleh daerah lain.

"Angka kemiskinan yang saat ini sudah di bawah satu persen juga bagus, sehingga untuk menjadi nol persen menjadi sangat mungkin," kata Menko Muhadjir Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota secara daring.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah memaparkan program penanganan stunting dilakukan mulai dari langkah preventif hingga kuratif sejak pasangan pra nikah hingga proses tumbuh kembang 1.000 hari pertama kehidupan bayi.

"Intervensi dilakukan mulai dari edukasi bagi remaja, pelatihan dan pendampingan oleh kader hingga pelayanan balita stunting," kata Wali Kota Arief di Ruang Tangerang Live Room.

Baca juga: Angka stunting Kota Tangerang turun 3,5 persen

Baca juga: Tangerang berencana membuat pusat penanganan stunting di rumah sakit


Dengan program dan penanganan tersebut, kata Wali Kota, angka stunting Kota Tangerang berdasar pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada di angka 11,8 dan angka tersebut lebih rendah dibanding angka Provinsi Banten dan standar nasional.

"Target kami angka stunting di Kota Tangerang bisa ditekan hingga di bawah 5," katanya.

Sementara terkait kemiskinan ekstrem, Wali Kota Arief menerangkan angka kemiskinan ekstrem Kota Tangerang pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem 0,75 sedangkan pada tahun 2021 berada di angka 1,6.

"Kami usul agar pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran daerah yang bersumber dari BTT agar prosesnya bisa lebih cepat dan segera disampaikan kepada masyarakat yang kurang mampu," ujar Wali Kota.*

Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan "Sikumbang Gemez" cegah stunting

Baca juga: Pemkab Tangerang luncurkan gerai KIA di lima kecamatan