Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Champili menyebutkan sebanyak 3.595 warga di wilayah setempat terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah sungai.

"Sejak 30 Januari hingga 2 Februari 2023, ada 3.595 warga di wilayah ini yang terdampak banjir. Mereka tersebar di Kecamatan Damang Batu, Kahayan Hulu Utara, Tewah, dan Kurun," kata Champili di Kuala Kurun, Kamis.

Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah di Gunung Mas Kalteng

Sebanyak 3.595 warga itu terdiri atas 400 warga di Kelurahan Tumbang Marikoi dan 200 warga di Desa Lawang Kanji, Kecamatan Damang Batu, 350 warga di Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, 1.520 warga di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, serta 800 warga di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan 325 warga di Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun.

"Di beberapa daerah, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan lainnya," kata Champili.

Baca juga: Banjir rendam puluhan rumah di Gunung Mas Kalteng

Ia menyebutkan, banjir merendam dua sekolah di Lawang Kanji, tiga sekolah di Tumbang Miri, dan satu sekolah di Tewah. Kemudian satu gereja di Tumbang Marikoi, satu gereja di Tumbang Miri, dan satu fasilitas umum lainnya di Tumbang Miri.

"Banjir diperkirakan akan meluas di desa/kelurahan lain, yang posisinya berada di hilir sungai. Oleh sebab itu, warga diminta untuk selalu waspada dan mengungsi jika memang dirasa perlu," katanya.

Baca juga: BPBD Gunung Mas mulai evakuasi warga karena banjir meluas

Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Gunung Mas Richard mengatakan, beberapa hari terakhir cuaca ekstrem berupa hujan deras terjadi di wilayah setempat.

"Empat hingga lima hari terakhir ini cuaca ekstrem terjadi di wilayah kami. Jadi harus waspada terhadap bencana banjir akibat meluapnya sejumlah sungai, seperti Sungai Miri, Kahayan, Rungan, dan Manuhing," kata Richard.