MenKopUKM: program inkubasi lahirkan wirausaha berkarakter aggregator
2 Februari 2023 20:13 WIB
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat menyampaikan sambutan secara daring pada acara Business Hack 2023 yang diselenggarakannya Ucoach Indonesia, Kamis (2/1/2023). (ANTARA/HO-KemenKopUKM)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menuturkan bahwa program inkubasi dapat melahirkan wirausaha-wirausaha inovatif berkarakter aggregator yang dapat memungkinkan UMKM lainnya untuk naik kelas.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan sambutan secara daring pada acara Business Hack 2023 yang diselenggarakannya Ucoach Indonesia, Kamis.
“UMKM yang bisa berevolusi meningkatkan skala usaha produknya sudah berkualitas dengan berbasis teknologi dan kreativitas, bisnis modelnya inovatif sudah harus terhubung ke dalam rantai pasok usaha besar,” ujarnya.
MenKopUKM Teten menilai UMKM hampir tidak mungkin untuk naik kelas sendiri-sendiri dan bukan hanya naik kelas tetapi dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar global yang terintegrasi dalam satu ekosistem bisnis. Oleh karena itu, acara seperti Business Hack disebutnya mampu berkontribusi dalam mengakselerasi wirausaha untuk scalling up bisnisnya melalui proses inkubasi.
Lebih lanjut, MenKopUKM menyampaikan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempunyai agenda besar untuk menjadikan UMKM sebagai bagian dari industri atau masuk dalam rantai pasok usaha besar.
Hal tersebut akan diintegrasikan dengan berbagai kemudahan seperti insentif pajak untuk usaha besar, insentif upah yang dibedakan dengan usaha besar untuk subcontracting atau subcontractor dari usaha besar atau koperasi atau UMKM dan juga termasuk pembiayaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster.
“Selain itu, ada satu potensi yang perlu kita perhatikan yaitu potensi ekonomi digital nasional. Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhannya sangat luar biasa. Kita harus memanfaatkan kekuatan ekonomi digital Indonesia ini," tutur MenKopUKM.
MenKopUKM menekankan kembali transformasi digital bukan hanya dari akses pasar saja tetapi harus end to end mencakup proses hulu ke hilir yang meliputi Digitalisasi Pemantauan Produksi, Digitalisasi Kapasitas Produksi, Digitalisasi Keuangan dan Akses Pembiayaan, Digitalisasi Manajemen Organisasi, Digitalisasi Supplier dan Pasokan dan Digitalisasi Distribusi dan Logistik.
“Saya sangat mendukung program inkubasi yang sudah berjalan sejak tahun 2020 hingga 2023 ini dan telah menjadi bagian ekosistem yang mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital nasional,” ucap Menteri Teten
Baca juga: Transaksi di Pameran Parekraf ATF Rp1,4 miliar dalam beberapa jam
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan sambutan secara daring pada acara Business Hack 2023 yang diselenggarakannya Ucoach Indonesia, Kamis.
“UMKM yang bisa berevolusi meningkatkan skala usaha produknya sudah berkualitas dengan berbasis teknologi dan kreativitas, bisnis modelnya inovatif sudah harus terhubung ke dalam rantai pasok usaha besar,” ujarnya.
MenKopUKM Teten menilai UMKM hampir tidak mungkin untuk naik kelas sendiri-sendiri dan bukan hanya naik kelas tetapi dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar global yang terintegrasi dalam satu ekosistem bisnis. Oleh karena itu, acara seperti Business Hack disebutnya mampu berkontribusi dalam mengakselerasi wirausaha untuk scalling up bisnisnya melalui proses inkubasi.
Lebih lanjut, MenKopUKM menyampaikan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempunyai agenda besar untuk menjadikan UMKM sebagai bagian dari industri atau masuk dalam rantai pasok usaha besar.
Hal tersebut akan diintegrasikan dengan berbagai kemudahan seperti insentif pajak untuk usaha besar, insentif upah yang dibedakan dengan usaha besar untuk subcontracting atau subcontractor dari usaha besar atau koperasi atau UMKM dan juga termasuk pembiayaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster.
“Selain itu, ada satu potensi yang perlu kita perhatikan yaitu potensi ekonomi digital nasional. Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhannya sangat luar biasa. Kita harus memanfaatkan kekuatan ekonomi digital Indonesia ini," tutur MenKopUKM.
MenKopUKM menekankan kembali transformasi digital bukan hanya dari akses pasar saja tetapi harus end to end mencakup proses hulu ke hilir yang meliputi Digitalisasi Pemantauan Produksi, Digitalisasi Kapasitas Produksi, Digitalisasi Keuangan dan Akses Pembiayaan, Digitalisasi Manajemen Organisasi, Digitalisasi Supplier dan Pasokan dan Digitalisasi Distribusi dan Logistik.
“Saya sangat mendukung program inkubasi yang sudah berjalan sejak tahun 2020 hingga 2023 ini dan telah menjadi bagian ekosistem yang mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital nasional,” ucap Menteri Teten
Baca juga: Transaksi di Pameran Parekraf ATF Rp1,4 miliar dalam beberapa jam
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: