"Kami mengimbau kepada masyarakat agar setiap bangunan memiliki sumur resapan, dan sistem penyerapan air lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudy Prayudi di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya, ada beberapa masyarakat yang harus menggali sumur lebih dalam. Namun, lanjutnya, hal itu tergantung kondisi wilayah, karena kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
Baca juga: Kota Bandung Mulai Rawan Air Tanah
Sebelumnya Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi menyatakan kondisi muka air tanah di wilayah Bandung Raya itu semakin menurun atau tergolong kritis.
Kepala PATGTL Badan Geologi Rita Susilawati mengatakan berdasarkan analisis pihaknya dari sumur pantau, kondisi muka air tanah artesis di Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah permukaan tanah, sehingga masyarakat perlu menggali lebih dalam untuk bisa mendapatkan air.
Dia mengatakan penurunan muka air itu antara lain disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk berbagai keperluan, terutama industri, hotel, dan lainnya.
Baca juga: Badan Geologi : Stok air tanah Bandung Raya semakin kritis