Rupiah meningkat ditopang penurunan angka inflasi domestik
2 Februari 2023 15:41 WIB
Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, meningkat ditopang oleh inflasi domestik yang menurun.
Kurs rupiah pada Kamis ditutup naik 87 poin atau 0,58 persen ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.975 per dolar AS.
"Inflasi domestik juga menurun kemarin sehingga membatasi ruang kenaikan BI7DRR (suku bunga acuan Bank Indonesia) kembali," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen month to month (mtm), yang dipicu oleh kenaikan harga sejumlah bahan makanan.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun secara tahunan menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari 5,51 persen yoy pada Desember 2022.
Sedangkan inflasi inti sebesar 3,27 persen yoy, atau lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 3,36 persen, dan memberikan andil sebesar 2,14 pada inflasi Januari 2023.
Reny menuturkan penguatan rupiah juga didukung oleh kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang sesuai ekspektasi pasar sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen.
The Fed juga mengindikasikan kenaikan terbatas pada tahun 2023 jika inflasi AS benar-benar menurun mendekati target 2 persen.
Bank sentral AS mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin sesuai harapan setelah satu tahun kenaikan yang lebih besar dan mengatakan telah melewati periode sulit dalam perang melawan tingkat inflasi yang tinggi. Tetapi pembuat kebijakan memproyeksikan "peningkatan yang sedang berlangsung" dalam biaya pinjaman masih diperlukan.
The Fed berharap dapat terus mendorong inflasi lebih rendah ke target 2,0 persen tanpa memicu resesi yang dalam atau menyebabkan kenaikan substansial dalam tingkat pengangguran dari 3,5 persen saat ini, tingkat yang jarang terlihat dalam beberapa dekade terakhir. Inflasi, berdasarkan ukuran pilihan Fed, melambat ke tingkat tahunan 5,0 persen pada Desember.
Pasar sekarang memperkirakan suku bunga dana The Fed mencapai puncaknya tepat di bawah 4,9 persen pada Juni, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya di puncak tepat di bawah 5,0 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.875 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.835 per dolar AS hingga Rp14.889 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke posisi Rp14.868 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.991 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup menguat, dibayangi optimisme perekonomian AS
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, pasar cermati kebijakan suku bunga The Fed
Baca juga: IHSG cenderung menguat, ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS
Kurs rupiah pada Kamis ditutup naik 87 poin atau 0,58 persen ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.975 per dolar AS.
"Inflasi domestik juga menurun kemarin sehingga membatasi ruang kenaikan BI7DRR (suku bunga acuan Bank Indonesia) kembali," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen month to month (mtm), yang dipicu oleh kenaikan harga sejumlah bahan makanan.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun secara tahunan menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari 5,51 persen yoy pada Desember 2022.
Sedangkan inflasi inti sebesar 3,27 persen yoy, atau lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 3,36 persen, dan memberikan andil sebesar 2,14 pada inflasi Januari 2023.
Reny menuturkan penguatan rupiah juga didukung oleh kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang sesuai ekspektasi pasar sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen.
The Fed juga mengindikasikan kenaikan terbatas pada tahun 2023 jika inflasi AS benar-benar menurun mendekati target 2 persen.
Bank sentral AS mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin sesuai harapan setelah satu tahun kenaikan yang lebih besar dan mengatakan telah melewati periode sulit dalam perang melawan tingkat inflasi yang tinggi. Tetapi pembuat kebijakan memproyeksikan "peningkatan yang sedang berlangsung" dalam biaya pinjaman masih diperlukan.
The Fed berharap dapat terus mendorong inflasi lebih rendah ke target 2,0 persen tanpa memicu resesi yang dalam atau menyebabkan kenaikan substansial dalam tingkat pengangguran dari 3,5 persen saat ini, tingkat yang jarang terlihat dalam beberapa dekade terakhir. Inflasi, berdasarkan ukuran pilihan Fed, melambat ke tingkat tahunan 5,0 persen pada Desember.
Pasar sekarang memperkirakan suku bunga dana The Fed mencapai puncaknya tepat di bawah 4,9 persen pada Juni, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya di puncak tepat di bawah 5,0 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.875 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.835 per dolar AS hingga Rp14.889 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke posisi Rp14.868 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.991 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup menguat, dibayangi optimisme perekonomian AS
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, pasar cermati kebijakan suku bunga The Fed
Baca juga: IHSG cenderung menguat, ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: