Kendari (ANTARA) - Satuan Tugas Pangan Sulawesi Tenggara mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di 17 kabupaten/kota di provinsi tersebut agar bisa memanfaatkan pangan lokal dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto di Kendari, Kamis mengatakan bahwa Sultra merupakan salah satu daerah di Indonesia yang begitu kaya akan pangan lokal seperti jagung, ubi dan sabu.

"Kenyang itu tidak harus dengan beras, kita kaya dengan sumber pangan. Ada sagu, ubi, jagung dam lainnya a yang potensinya luar biasa. Kita banyak potensi pangan lokal yang bisa dimanfaatkan secara baik," kata Ari.

Oleh karena itu dia mengajak agar masyarakat tidak hanya mengkonsumsi beras sebagai makanan sehari-hari, namun bisa memanfaatkan ubi ataupun jagung yang potensinya cukup besar yang diolah menjadi sebuah makanan.

Menurut dia, ketersediaan gizi pada pangan lokal non-beras tidak kalah dengan beras, bahkan dari kandungan karbohidratnya, makanan seperti sagu, umbi-umbian lebih rendah dibandingkan beras.

"Dengan mengkonsumsi pangan lokal non-beras, maka potensi untuk terserang penyakit gula darah lebih rendah," ungkapnya.

Dia juga menyebut saat ini terdapat daerah yakni Kabupaten Kolaka Timur yang sedang mengembangkan tanaman sorgum yang juga bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi.

"Sorgum itu sama karbohidratnya dengan nasi dan kenyang itu tidak harus dengan nasi. Kita banyak potensi pangan lokal yang bisa manfaatkan secara baik," ucap dia.

Meski begitu, Ari mengaku bahwa kondisi pangan utamanya beras di daerah tersebut masih dalam kondisi aman hingga 3,2 bulan ke depan dengan stok sekitar 69 ribu ton berada di Bulog, pedagang besar, pedagang kecil termasuk di penggilingan-penggilingan.

"Stok beras masih cukup untuk waktu 3,2 bulan ke depan. Januari ini sudah ada panen, Februari sudah mulai panen, nanti puncak panennya ada di Maret dan April 2023 sehingga masyarakat tidak perlu risau dengan pangan karena kondisi pangan di Sulawesi Tenggara masih dalam kondisi yang terjaga dan aman," ujar dia.

Selain itu, Ari juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa secara bijak memanfaatkan pangan sehingga lebih irit dan tidak boros atau terbuang-buang secara cuma-cuma.
Baca juga: Wamenaker harapkan BPKK Kendari tekan angka kemiskinan di Sultra